Niatnya Mancing Ikan, Perahu Lima Penumpang Terbalik di Sungai Kahayan

Empat Selamat, Satu Orang Masih Hilang

pencarian korban perahu terbalik
PENCARIAN: Tim penyelamat berusaha menyisir Sungai Kahayan mencari pemancing yang tenggelam setelah kelotok yang ditumpangi terbalik. ISTIMEWA/RADAR SAMPIT

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Niat memancing lima pemuda di Palangka Raya berujung petaka. Kelotok yang mereka gunakan terbalik di Sungai Kahayan, Pahandut Seberang, Kota Palangka Raya, Sabtu (10/5) petang lalu.

Mereka di antaranya, Syahrudin (27), Adit (16), Johanes (18), Taufik (17), dan Akbar (20). Empat orang berhasil selamat. Nahas bagi Akbar, sampai saat ini dia belum juga ditemukan.

Bacaan Lainnya

Tim Rescue langsung turun tangan setelah menerima laporan. Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian, antara lain Tim Rescue KPP Palangka Raya, Polsek Pahandut, Kodim 1016, Koramil, BPBD Kalimantan Tengah, BPBD Kota Palangka Raya, SAR MTA, Lazismu, Putra Pahandut, Tim Rescue Gabungan Kota Palangka Raya, dan masyarakat sekitar.

Insiden itu terjadi setelah kelimanya berangkat bersama menaiki perahu, berniat untuk memancing ikan. Namun, saat berada di tengah perjalanan, perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba karam dihantam gelombang. Adapun korban yang hilang, Akbar, terseret arus dan tenggelam.

Baca Juga :  Pawai Nasi Adab HUT Kotawaringin Barat Makin Meriah

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Palangka Raya AA Ketut Alit Supartana mengatakan, kemarin (11/5) merupakan hari kedua pencarian terhadap Akbar.

Menurut Ketut, awalnya para korban menaiki kelotok nahas untuk memancing tersebut pada Sabtu (10/5), sekitar pukul 17.30 WIB. Akan tetapi, diduga perahu kelebihan muatan, hingga akhirnya terbalik setelah banyak air yang masuk.

”Tiga rekan korban berhasil menyelamatkan diri dan satu orang yang sempat terseret arus bisa diselamatkan warga sekitar. Satu orang lagi tenggelam dan belum ditemukan,” ujarnya.

Ketut menambahkan, pihaknya telah memberangkatkan tim pencarian dengan didukung sejumlah fasilitas penyelamatan. Adapun kendala utama di lapangan, arus sungai yang deras dan keruh. Hal itu menyulitkan petugas melakukan penyisiran dan kesulitan menyelam. ”Namun tetap pencarian dilakukan,” katanya. (daq/ign)



Pos terkait