SAMPIT, radarsampit.com – Selama kurang lebih empat bulan, RSUD dr Murjani Sampit menerapkan Rekam Medik Elektronik (RME) dengan Sistem Informasi Manajemen Genetik Open Source (GOS) Versi 2 (V2) buatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penerapan RME SIM GOS V1 ke GOS V2 ini diterapkan secara bertahap tepatnya pada Jumat, 19 Juli 2024 dan pada Senin (19/8) lalu, mulai diterapkan seratus persen di seluruh unit dan instalasi.
12 instalasi itu meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, RIR, Rekam Medik, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), Farmasi, Gizi, Laundry, CSSD, Sanitasi. Serta, 7 Unit yang meliputi Unit Bank Darah Rumah Sakit, Unit Thalesemia, ICU, Kemoterapi, Hemodialisis, Kamar Jenazah, Casemix.
Untuk lebih meyakinkan lagi penerapan RME SIM GOS V2 sesuai prosedur, RSUD dr Murjani Sampit mengajukan permohonan untuk mendatangkan Tim IT dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo sebagai rumah sakit percontohan yang sukses lebih dulu menerapkan SIM GOS V2.
“Kamis lalu selama dua hari 21-22 November 2024, kami menerima kunjungan dari Tim IT dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar yang diketuai Pak Nur Alamsyah bersama Muhammad Abdi dan Muhammad Irwan Aras,” kata Setia Rahmadi, Pelaksana Tugas Wakil Direktur Umum, Anggaran dan Keuangan RSUD dr Murjani Sampit, Kamis (28/11).
Kedatangan Tim IT RS Wahidin Sudirohusodo bertujuan untuk lebih mengoptimalkan penggunaan penerapan RME GOS V1 ke V2.
“Pendampingan ini sudah lama dari Agustus 2024 lalu. Kedatangan tim kemari untuk monitoring evaluasi hasil kerja selama lebih dari tiga bulan. Menurut mereka, progress yang kami jalankan sudah sesuai aturan, tetapi memang aplikasi SIM GOS V2 terus di upgrade dari GOS V2 5.4 menjadi GOS V2 5.8,” ujarnya.
Selama dua hari, Tim IT dari RS Wahidin Sudirohusudo juga memberikan bimbingan teknis kepada tenaga medis di RSUD dr Murjani Sampit.
“Apa yang masih belum dipahami langsung diberikan bimbingan teknis. Dengan upgrade versi V2 5.8 persediaan inventori dan pengambilan laporan data pasien disetiap klinik bisa lebih spesifik,” katanya.