Sementara itu dari sisi formasi, timnas Indonesia U23 diperkirakan tetap bermain dengan formasi 3-4-2-1. Garuda Muda dipastikan mengabsenkan sang penyerang, Rafael Struick karena akumulasi kartu kuning dalam pertandingan melawan Yordania dan Korea Selatan.
Absennya Struick tentu menjadi kekhawatiran bagi pelatih Shin Tae-yong, yang harus menemukan strategi baru untuk mengatasi kekosongan tersebut. Struick bukan hanya sebagai pemain bertahan yang tangguh, tetapi juga memberikan kontribusi dalam membangun serangan tim. Dengan kepergian Struick, peran pemain lain dalam tim akan menjadi lebih vital dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan.
Penyerang ADO Den Haag itu sudah mencetak 2 gol yang seluruhnya dilesakan dalam laga perempat final melawan Korea Selatan (Korsel). Sturick juga menghasilkan 1 penalti yang berbuah gol saat Indonesia menang 4-1 atas Yordania. Tanpa Struick, Indonesia terpaksa mesti memaksimalkan potensi Ramadhan Sananta atau Hokky Caraka sebagai opsi lain.
Sementara Uzbekistan U23 di lain pihak diprediksi bermain dengan formasi andalannya 4-2-3-1. Khuisain Norchaev, yang mencetak 1 gol ke gawang Arab Saudi bakal jadi andalan The White Wolves di lini depan.
Rekor terbaru pertemuan kedua tim ini, Indonesia U23 dan Uzbekistan U23 sempat bertemu di babak 16 besar Asian Games 2023 di China. Dalam laga tersebut Garuda Muda tumbang 2-0, meski mampu memaksakan laga hingga perpanjangan waktu. Satu laga lainnya terjadi di uji coba tahun 2018 yang berakhir imbang 0-0.
Kendati kalah di Asian Games 2023 dengan komposisi pemain yang hampir sama, Timnas Indonesia U23 sudah banyak berkembang. Selain itu, kehadiran pemain naturalisasi seperti Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, dan Rafael Struick, yang dapat menjadi pembeda.(tir/int/jpc/gus)