Padahal Bulog Klaim Stok Aman, Tapi Kok Harga Beras Terus Naik?

beras bulog
Ilustrasi beras Bulog

SURABAYA, radarsampit.com – Selain dihantui bencana hidrometologi beberapa waktu lalu, warga Jawa Timur (Jatim) juga harus menghadapi persoalan terkait meroketnya harga beras selama 30 hari terakhir.

Dilansir Radar Surabaya (JawaPos Grup), Sabtu (24/2/2024), hingga kemarin, harga beras medium berada pada kisaran Rp 10.900 sampai Rp 14.500. Sedangkan beras premium, ada di kisaran harga Rp 12 ribu sampai Rp 18 ribu.

Bacaan Lainnya
Gowes

Fenomena meroketnya harga beras ini tak sejalan dengan stok beras yang diklaim masih aman terkendali, bahkan cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.

Hal itu dikatakan langsung oleh Pimpinan Wilayah Bulog Jatim Ermin Tora, yang menyebut bahwa stok beras di Bulog Jatim masih ada sebanyak 150 ribu ton.

“Masih akan terus bertambah dalam waktu dekat sekitar 100 ribu ton, dan akan nambah terus,” kata Ermin, hari Kamis (22/2/2024).

Menurutnya, stok beras Bulog tersebut sangat cukup untuk persiapan di bulan puasa hingga Lebaran.

Baca Juga :  Polda Kalteng Pastikan Oknum Perwira Asusila Ditindak Tegas, Ini Sanksinya

Bahkan, masih mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di luar Jatim seperti Kalimantan, Papua, Maluku, NTT. “Kita masih bisa bantu penuhi kebutuhan mereka dari stok yang ada. Stok saat ini masih cukup,” ungkapnya.

Kestabilan pasokan stok beras medium dan premium ini juga dibenarkan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Fanshurullah Asa saat sidak pasar di Surabaya.

Kendati demikian, ia pun tak membantah bahwa harga dua komoditas beras tersebut memang dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) di pasar – pasar Surabaya.

“Kami mohon kepada pelaku usaha, pengusaha, distributor jangan menahan-nahan pasokan atau memainkan harga. Saat kita cek pasokannya tidak ada masalah. Berarti patut diduga ada indikasi ditahan atau harga diatur. Kalau harga naik, yang kasihan adalah masyarakat,” tegasnya.

Fanshurullah juga menegaskan, bantuan sosial (bansos) tidak akan membuat pasokan beras hilang di pasaran. Menurutnya, justru beras bansos ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan terjaga.

“Tetapi kami masih melihat harga di atas HET. Beras HET Rp 13.900, namun kita menemukan pedagang menjual dengan Rp 16 ribu,” jelasnya. (jpg)



Pos terkait