Pasar Rakyat Mentaya Mulai Dikeramik

Pasar Rakyat Mentaya Mulai Dikeramik
DIROMBAK : Para pekerja sedang memasang keramik di ruang dalam bangunan Pasar Rakyat Mentaya yang nantinya akan difungsikan sebagai swalayan.

SAMPIT – Lapak ikan di dalam bangunan Pasar Rakyat Mentaya sudah selesai dibongkar tiga pekan lalu. Kini, bangunan yang akan dialihfungsikan sebagai swalayan itu sedang dalam tahap pemasangan keramik.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Zulhaidir mengatakan, 197 lapak yang sebelumnya diperuntukkan sebagai lapak ikan sudah dibongkar. Lantai pada ruang dalam diratakan menggunakan keramik.

“Pembongkaran sudah berjalan  tiga minggu yang lalu. Saya minta turunkan alat berat supaya rata. Setelah itu lantai dicor, minggu ini dilanjutkan pemasangan keramik lantai,” kata Zulhaidir, Rabu (15/12).

Pasar Rakyat Mentaya dibangun tahun 2017 menggunakan dana APBN sebesar Rp 5,8 miliar.  Bangunan yang telah dihibahkan ke Pemkab Kotim itu belum fungsional, sehingga Disperdagin Kotim mengubah menjadi swalayan UMKM.

“Dari awal pembangunan sampai selesai bangunan ada penolakan dari berbagai pihak apabila bangunan tersebut difungsikan sebagai pasar ikan. Pedagang banyak yang menolak karena bangunan pasar ikan berjarak cukup dekat dengan Pasar Kramat dan Pasar Ikan Mentaya (PIM) di area Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) yang membuat bangunan Pasar Rakyat Mentaya dinilai kurang efektif,” katanya.

Baca Juga :  Lomba Menulis untuk Bupati Kotim Diikuti 170 Peserta

Dirinya mengubah fungsi bangunan agar dapat segera difungsikan dan tak menjadi bangunan yang mubadzir.  Rencana mengubah fungsi bangunan ini sudah ada sejak 2019. Karena pandemi Covid-19, rencana itu terhambat. Tahun ini Disperdagin dapat anggaran Rp 200 juta untuk menata bangunan pasar ikan agar dapat segera difungsikan. Untuk 17 kios yang menghadap ke arah Jalan Ahmad Yani tidak diubah, yang dirombak hanya bagian dalam ruangannya saja.

Zulhaidir telah merancang Swalayan Rakyat Mentaya tak hanya menjual produk UMKM. Namun, juga menjual produk seperti aneka sayur-sayuran, ikan basah, daging beku, aneka perbumbuan yang semua dikemas dalam bentuk plastik yang seperti swalayan modern.

“Bukan tidak mungkin swalayan ini menjadi swalayan milik pemerintah daerah yang terlengkap. Saya juga sudah ada rencana disediakan kafe dan arena bermain anak yang menghadap KNPI, lahan parkirnya juga cukup dan tidak sampai mengganggu arus lalulintas,” katanya.



Pos terkait