Pemilik Usaha Roti Minta Maaf Setelah Anak Buahnya Masuk Rumah Warga

pedagang rotii
KENA SIAL : Pedagang roti asal Bandung, Jawa Barat ini babak belur akibat dihajar massa karena hendak berbuat jahat (mencuri) di rumah warga Baamang, Sampit, Selasa (5/9/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Beberapa waktu lalu, kompleks perumahan Jalan Wengga Metropolitan, Kecamatan Baamang, Sampit, dibuat heboh dengan ulah seorang pedagang roti keliling yang masuk ke rumah warga tanpa izin.

Harjanudin alias Akang Ruli, selaku pemilik usaha roti keliling di Sampit, pun meminta maaf atas perlakuan yang dilakukan oleh anak buahnya tersebut.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Sementara, anak buahnya berinisial MR (18) itu sudah dipulangkan ke kampung halamannya sejak Rabu (6/9/2023) kemarin.

”Kami meminta maaf atas perlakuan karyawan kami yang berbuat tidak semestinya. Dan saat ini yang bersangkutan sudah dipulangkan ke Bandung,” kata Akang Ruri kepada Radar Sampit.

Permintaan maaf ini ia sampaikan dengan disaksikan langsung oleh Ketua Paguyuban Lembur Puring Bandung dan Banten Kang Oyo beserta sekretarisnya Kang Haryanto.

Baca Juga :  Masih Misteri, Pelaku Penusukan Jadi Buruan Polisi

”Sungguh, kami tidak menyangka atas kejadian ini. Sekali lagi kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Wengga Metropolitan. Ini merupakan kelalaian kami. Kami mohon maaf,” ucap Ruli.

Seperti diberitakan sebelumnya, pedagang roti keliling MR, diamuk massa usai kepergok menyelonong masuk rumah warga tanpa izin, pada Selasa (5/9) siang.

Akibatnya, pemuda yang baru saja merantau di Kota Sampit itu pun babak belur setelah menjadi bulan-bulanan warga yang geram terhadapnya.

Saat diinterogasi, rupanya MR masuk ke rumah tak berpenghuni tersebut lantaran kebelet ingin buang air besar (BAB). Namun, warga lebih dulu melihat dengan gerak-geriknya yang mencurigakan.

Hingga akhirnya, MR pun dihajar oleh warga hingga babak belur meski ia mengaku tidak melakukan aksi kejahatan yang disangka oleh masyarakat setempat. (sir/fm)

 



Pos terkait