Peringati Hari Ibu, Perempuan Kotim Saling Menguatkan dan Memberi Motivasi

perempuan kotim peringati hari ibu
HARI IBU: Wabup Kotim Irawati mengundang sejumlah tokoh perempuan di Kotim untuk silaturahmi, Kamis (22/12).

SAMPIT, radarsampit.com – Peringatan Hari Ibu ke-94 tahun yang jatuh Kamis (22/12), menjadi momentum para perempuan untuk bersyukur, saling memotivasi, dan menguatkan. Sebagai bentuk rasa syukur itu, Wakil Bupati Kotim Irawati mengundang sejumlah perempuan yang memberikan andil cukup besar terhadap pembangunan Kotim makan bersama.

Sejumlah perempuan yang hadir, di antaranya Ketua DPRD Kotim Rinie, Kepala Pengadilan Negeri Sampit, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Rusmiati, Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita, Kepala Disbudpar Kotim Ellena Rosie, Ketua PWI Kotim Siti Fauziah, dan lainnya.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Silaturahmi ini sebagai bentuk rasa syukur memperingati Hari Ibu. Kabupaten Kotawaringin Timur patut bangga, ada banyak perempuan hebat yang memegang peranan penting dan ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah,” kata Irawati.

Dia juga mengapreasiasi dan berterima kasih kepada wartawan di Kotim yang juga banyak perempuan. ”Terima kasih karena adanya kalian (wartawati) yang tangguh dan kuat bertugas di lapangan bisa memberikan informasi kepada masyarakat. Ketua PWI Kotimnya juga perempuan yang hebat dan sekaligus sahabat saya yang tangguh,” katanya.

Baca Juga :  Emak-emak Pengedar Sabu Tanjung Jaringau Dituntut 10 Tahun Penjara

Bagi Irawati, peringatan Hari Ibu dapat menyadarkan sesama perempuan untuk saling mendukung, menginspirasi, menguatkan, dan saling memotivasi.

”Saya sebenarnya tidak pernah secara khusus memperingati Hari Ibu, karena bagi saya setiap hari itu ya hari ibu. Setiap hari segala urusan rumah tangga memerlukan peran ibu. Namun, karena saya dipercaya sebagai Wabup, paling tidak saya bisa memberi contoh agar kita sebagai perempuan saling menguatkan. Jadi perempuan tangguh, kuat, dan jangan cengeng,” katanya.

Baginya, tak ada perbedaan laki-laki dan perempuan. Hampir semua pekerjaan bisa dikerjakan perempuan. ”Yang membedakan perempuan dan laki-laki itu hanya jenis kelaminnya. Selebihnya kita bisa mengerjakan pekerjaan laki-laki, tetapi kita tidak lupa kodrat kita sebagai perempuan. Tetap bertanggung jawab mengurus kebutuhan rumah tangga, mengurus dapur, mengurus anak, dan suami tetap bisa dikerjakan,” ujarnya. (hgn/ign)



Pos terkait