Perlu Evaluasi Sistem Keamanan di Lapas

napi kabur,lapas kelas IIA palangkaraya,Sigit Widodo
Situasi di depan Lapas Kelas II A Palangkaraya, sehari setelah peristiwa kaburnya empat nara pidana, pada Jumat (3/3) sekitar pukul 23.00 WIB lalu.(istimewa)

PALANGKA RAYA, RadarSampit.com- Kaburnya empat narapidana atas nama Panca Reno Rama Kencana Adiwardana Marry Yuandi, Jihat Aji Nurmako, Prihartono dan Abdul Rahman,dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palangka Raya dipertanyakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Sigit Widodo.

Terlebih menurutnya, lolosnya empat napi tersebut diduga lantaran kelalaian petugas jaga,sehingga sempat bebas berkeliaran dan meresahkan masyarakat.

Bacaan Lainnya
Gowes

“Kami di DPRD mempertanyakan kenapa hal itu bisa terjadi. Sebab di Lapas dijaga oleh petugas dan bangunan Lapas didesain sedemikian rupa untuk menggagalkan pelarian para napi. Apalagi sampai bisa memanjat tembok Lapas,” ujarnya.

Sigit juga menegaskan, peristiwa kaburnya empat narapidana Lapas Kelas II A Palangka Raya itu menyita perhatian publik, apalagi mereka yang kabur itu hukumannya lebih dari 5 tahun.

”Hal ini membuat masyarakat ketakutan dan khawatir. Mereka itu kasusnya luar biasa dan wajar masyarakat was-was, kalau-kalau masuk ke pemukiman dan membuat situasi tidak kondusif,” tambahnya lagi, kemarin.

Baca Juga :  Tabrakan Minibus Vs Truk Tangki CPO, Kasipidum Kejari Katingan Terluka

Sigit pun menilai, harusnya seluruh Lapas lebih meningkatkan kembali pengawasan dan penjagaan kepada seluruh napi. Artinya jangan sampai ada  hal sekecil apapun  yang berpotensi membuat napi bisa melarikan diri.

“Saya meyakini protap di Lapas sudah sangat ketat dan dijalankan. Tetapi tetap bisa kabur, itu harus dievaluasi dan harus ada yang bertanggung jawab. Supaya ke depan tak terulang kembali,” tegas politisi PDIP ini.

Ia melanjutkan, terkait kapasitas ruang tahanan yang overload kapasitas, harusnya juga menjadi titik fokus perhatian dari lembaga tersebut. Apalagi petugas minim, lantaran rasionya bisa hanya satu orang yang menjaga puluhan napi.

”Semoga hal itu bisa ditindaklanjuti, sebab tidak bisa dipungkiri memang jumlah petugas lapas tidak sebanding dengan jumlah napi. Jangan sampai terulang lagi pokoknya kejadian tersebut. Itu sudah membuat was-was masyarakat. Jangan sampai lapas maupun rutan dengan penjagaan ketat, napi masih bisa lolos. Itu harus benar-benar dievaluasi,” papar Sigit.



Pos terkait