Selanjutnya, Fatih Muftih dari luarbiasa.id dengan karya berjudul ”Nyala Sastra di Ujung Utara Indonesia, Made Anthony Iswara dari Tirto.id dengan artikel yang menceritakan tentang ”Layanan Perbankan Digital Memacu Transaksi, E-Commerce Kecipratan”, dan terakhir Muhammad Ardiansyah Fajar Syahlillah dari IDNTimes.com yang menulis tentang ”Belajar dari Ica, Terserang Hoaks di Tengah Wabah”.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate mengatakan, Kominfo menilai peran jurnalis sebagai bagian dari pentahelix komunikasi sangat penting dan strategis.
”Indonesia dan masyarakat dunia tidak hanya bekerja keras mengatasi pandemi, tapi juga harus menanggulangi infodemik, termasuk tentang Covid-19 dan vaksinasi serta vaksin itu sendiri,” katanya.
Dia mengucapkan selamat dan mengapresiasi para jurnalis yang telah mengirimkan karya terbaiknya dalam AJK 2021. ”Selamat pada para pemenang. Bagi yang belum, jangan patah semangat, karena tugas jurnalistik adalah mengabdi pada kemanusiaan. Penghargaan tinggi para jurnalis adalah ketika karyanya bisa diterima dan menginspirasi masyarakat. Sekali lagi selamat pada pemenang dan kepada semua pihak yang mendukung semua proses dan kerja-kerja jurnalistik,” katanya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan, lomba tahunan yang telah digelar sejak 2018 itu merupakan bentuk apresiasi kepada jurnalis di seluruh Indonesia atas kontribusi meliput di sektor Kominfo.
”Sebagai bagian dalam kolaborasi pentahelix nasional, para jurnalis ini telah menuangkan ide dan gagasan disertai kritik dan saran yang membangun, kami ucapkan terima kasih yang telah mengirimkan karyanya dan selamat bagi para juara lomba 1, 2, 3 dan nominasi 10 besar. Tetaplah menjadi pemenang dalam karsa dan karya, juara dalam cipta dan rasa,” ujarnya.
Dia menambahkan, dari 391 karya jurnalis, 50 di antaranya tergabung dalam nominasi 10 besar dijadikan buku berjudul ”Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital Semakin Maju”.
”Bagi Kominfo, karya rekan-rekan adalah referensi bagi negeri, literasi, dan edukasi bagi masyarakat, dan masukan kepada pemerintah untuk menghantarkan Indonesia sebagai bangsa digital,” tandasnya.