Kepada korban, pihaknya memberikan edukasi dan pemahaman. ”Kami edukasi bahwa itu semua fiktif dan modus penipuan. Jangan lagi mengakses aplikasi dewasa tersebut. Kami memintanya fokus belajar, jangan melakukan perbuatan yang dilarang,” ujar Erlan. (daq/ign)
Pesan Jasa Pemuas Nafsu via Online, Pelajar SMA di Palangka Raya jadi Korban Pemerasan
