PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Ratusan masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Seruan Aksi Anak Kalimantan (SERANK) menggelar aksi damai di kantor DPRD Kalteng, Rabu (10/8). Mereka protes karena banyaknya penambang emas ilegal yang ditangkap aparat berwenang.
Peserta aksi membawa spanduk berbagai tulisan, meminta solusi bagi penambang emas dan pasir zircon di Kalteng. Juga mendesak Polri membebaskan para penambang tradisional yang telah ditahan.
Mereka menyuarakan tuntutan dengan mendesak DPRD Kalteng mendesak pihak kepolisian segera menghentikan penangkapan dan razia atas usaha masyarakat itu. Terutama menyedot dan mendulang emas.
Mereka juga meminta kepolisian menghentikan proses penyidikan atas warga yang sudah terlanjur ditangkap selama operasi penertiban illegal mining atau PETI di Kalteng. Selain itu, meminta pemerintah menetapkan wilayah pertambangan rakyat (WPR) dan izin pertambangan rakyat(IRT) tanpa harus ada birokrasi yang berbelit-belit.
”Kami sampaikan hal tersebut agar bisa ditindaklanjuti. Kami berharap anggota dewan yang terhormat bisa menindaklanjuti permintaan masyarakat,” ujar koordinator lapangan Syahrian D Tundang.
Dia menuturkan, Ketua DPRD Kalteng yang menemui peserta aksi berjanji akan mengupayakan tuntutan yang telah disampaikan. ”Kami minta payung hukum agar tidak lagi seperti itu. Kami juga minta anggota dewan ke polisi agar yang telah terlanjur ditangkap bisa dibebaskan. Kondisi ekonomi masih sulit. Kami perlu kebijaksanaannya,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Korlap Aksi Andreas Junaedy mengapresiasi pemerintah dan anggota dewan yang mendukung dan berjanji memperjuangkan hak-hak masyarakat. ”Ini suara rakyat dan kami juga meminta warga yang ditangkap agar dibebaskan tanpa syarat, karena kasihan anak istrinya,” katanya.
Sementara itu, Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut terkait sejumlah permintaan yang disampaikan para pendemo.
”Semoga hasil koordinasi yang dihasilkan nantinya bisa menjawab sejumlah orasi yang dilontarkan masyarakat dalam aksi damai,” tandasnya. (daq/ign)