Saat kebakaran, tiga rumah kosong karena ditinggal penghuninya bekerja. ”Ada yang bekerja sebagai guru dan ada yang bekerja sebagai petani rotan. Api mulanya dari rumahnya Pak Mursi. Saya tanyakan apakah sebelum meninggalkan rumah ada menghidupkan kompor atang kayu bakar? Beliau menjawab tidak ada menghidupkan api. Sehingga saya juga tidak bisa menduga-duga sebab terjadinya kebakaran,” kata Jali.
Sementara itu, Kepala Sekolah RT Riyadusolihin Rohana mengatakan, salah satu korban kebakaran merupakan guru yang mengajar di TK Riyadusolihin, yakni Salekatur Rahmah alias Kalikah.
”Kami turut prihatin mendengar kejadian itu. Bu Likah tadi masih mengajar dan langsung meninggalkan kelas saat tahu kejadian kebakaran itu menimpa rumahnya,” ujar Rohana.
Rohana menuturkan, Kalikah memiliki tiga anak. Satu di antaranya masih berusia tujuh bulan. ”Semua rumahnya hangus terbakar, hanya kendaraan motor yang sempat diselamatkan. Saat itu suaminya juga sedang bekerja, anak ikut bersamanya,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Rohana membuka donasi bantuan uang, makanan, dan pakaian layak pakai untuk korban. ”Sudah ada empat plastik pakaian layak pakai yang terkumpul. Sore ini akan kami sumbangkan ke korban. Kasihan korban pasti sangat memerlukan pakaian, makanan, dan minuman, serta tempat bernaung,” ujarnya. (sir/hgn/ign)