Petani Jagung di Kotim Tak Perlu Pusing Lagi Jual Hasil Panen, Bulog Siap Menampung

Kepala Kantor Cabang Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad
Kepala Kantor Cabang Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad

SAMPIT, radarsampit.com – Perum Bulog Kantor Cabang Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan penyerapan 500 ton jagung sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung petani lokal.

Kepala Kantor Cabang Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad optimistis target tersebut dapat tercapai. “Mudah-mudahan bisa terpenuhi, bahkan jika melebihi target tentu lebih baik,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam mendukung ketahanan pangan. Selain berfokus pada serapan gabah, tahun ini Bulog Kotim mulai menyerap jagung pipilan kering yang digunakan sebagai bahan pakan ternak.

Bulog juga menaruh harapan besar pada pembangunan pabrik pakan ternak di Kecamatan Parenggean. Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan penyerapan jagung petani, sekaligus memperkuat ekosistem agribisnis di Kotim.

Jagung yang akan diserap Bulog harus memiliki kadar air maksimal 13 persen sebelum dipipil dari tongkolnya. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) telah ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram, yang dinilai cukup menguntungkan petani.

Baca Juga :  Rumah Dinas Kepala SMPN 1 MHS Segera Dibangun Lagi

Bulog juga siap mendukung program nasional penanaman jagung sejuta hektare yang diterapkan di Kotim. Sinergi antara Polres dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendorong realisasi target 100 hektare penanaman jagung di setiap desa.

“Kami siap menyerap berapa pun hasil panennya. Untuk daerah yang jauh, seperti di wilayah utara, akan dikoordinasikan agar pengangkutan lebih efektif dan efisien,” tambah Azwar Fuad.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan luas panen jagung di Kotim mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021 seluas 195 hektare, 2022 seluas 142 hektare, 2023 seluas 220 hektare.

Pada 2023, Kecamatan Baamang mencatat luas panen tertinggi dengan 40 hektare, disusul Parenggean 29 hektare, Kotabesi 28 hektare, dan Telawang 22 hektare.

Dari sisi produktivitas, Kecamatan Parenggean menjadi yang tertinggi dengan hasil 5,69 ton per hektare, diikuti Telawang 5,64 ton, Kotabesi 5,14 ton, dan Seranau 5,12 ton.



Pos terkait