Petir Sambar Pelajar di Kapuas

Petir
ILUSTRASI . (unsplash)

KUALA KAPUAS – Hujan deras disertai petir dan guntur yang menggelegar di Desa Tata Hilir, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Sabtu (3/4) sore, menimbulkan korban jiwa. Seorang pelajar berusia 17 tahun, Nor Irfansyah, tewas tersambar saat sedang memancing.

Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti melalui Kapolsek Pulau Petak Ipda Nur Rohkim, mengatakan, korban memancing di pematang sawah daerah Handel Bangkirai, tak jauh dari rumahnya. Saat itu hujan turun dengan derasnya. Tanpa diduga, petir tiba-tiba menyambar tubuh remaja tersebut.

Bacaan Lainnya

”Kejadian itu dilihat warga sekitar yang juga mencari ikan tidak jauh dari korban. Karena melihat korban terjatuh usai disambar petir, warga mencoba menolong, namun korban telah meninggal dunia,” kata Rohkim, Minggu (4/4).

Korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Setelah dipastikan meninggal dunia, jenazahnya dibawa ke rumah untuk disemayamkan.

”Luka bakar di sekujur tubuhnya mengakibatkan korban meninggal dunia. Korban telah dibawa ke rumah duka untuk makamkan pihak keluarga. Kami mengimbau warga agar selalu berhati-hati saat hujan deras dan petir besar,” katanya.

Baca Juga :  Apes, Dua Pemabuk Ini Dipergoki Satpol PP

Dikutip dari berbagai sumber, saat menyambar, kecepatan petir bisa mencapai 300.000 kilometer per jam. Saat menyambar manusia, tubuh akan merasakan aliran listrik selama 3 milidetik yang dayanya bisa mencapai 300 kilovolt atau 150 kali lebih besar daripada listrik yang biasanya digunakan untuk industri.

Selesai menyambar, petir tersebut akan meninggalkan tubuh dengan luka dalam dan luka bakar. Tepatnya luka bakar bertipe ‘third degree’ yang merupakan luka bakar terparah yang juga merusak jaringan bawah kulit.

Petir juga bisa membuat pembuluh darah terbakar. Hal itu disebabkan hentakan elektrik dari petir dan panas, biasanya akan menyebabkan luka di kulit yang berpola menyerupai ranting pohon.

Gelombang listrik dari petir juga akan menyerang sistem saraf. Karena itu, tubuh akan jatuh dan mengalami kejang hebat yang kemungkinan tidak akan berhenti sepenuhnya. Kebanyakan orang yang meninggal setelah tersambar petir bukan karena luka bakar, melainkan akibat serangan jantung. Besar listrik yang dibawa petir mampu mengejutkan jantung hingga tidak berdetak lagi. (der/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *