Politik Uang Paling Edan di Kalteng, Suara Pemilih Dihargai Rp1 Juta Per Orang

ilustrasi money politik
ilustrasi politik uang

NANGA BULIK, radarsampit.com – Brutalnya permainan politik uang dalam Pemilu 2024 tak hanya terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur. Praktik serupa hampir terjadi di semua daerah di Kalteng. Bahkan, di Kabupaten Lamandau, suara pemilih bisa dihargai Rp1 juta per orang.

Sejumlah warga mengaku menyambut pemilu dengan harapan ketiban rezeki dari caleg. “Karena hanya sekaranglah mereka mau royal berbagi. Kalau sudah duduk, mana ingat sama kita. Jadi, jangan salahkan masyarakat yang mencari keuntungan,” kata seorang warga yang meminta namanya tak disebutkan, Kamis (23/2/2024).

Bacaan Lainnya

Dia mengaku mendapat banyak tawaran dari berbagai tim sukses caleg. Mulai dari paling kecil Rp500 ribu per suara, Rp800 ribu, hingga tertinggi Rp1 juta per suara. Tak sedikit pula pemilih yang mengaku tangkap sana-sini, mengambil semua uang dari beberapa caleg sekaligus.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, diperkirakan para caleg yang duduk menghabiskan biaya rata-rata di kisaran Rp2- 3 miliar. Ini sebenarnya tidak sebanding dengan jumlah pemilih di Lamandau yang relatif lebih sedikit dibandingkan daerah lain.

Baca Juga :  Indikator Pemberatan Korupsi di Indonesia Terus Turun

Parahnya, menghabiskan biaya banyak pun belum bisa memastikan caleg tersebut merebut kursi. Banyak yang luput dari target perolehan suara, padahal sudah mengeluarkan biaya besar.

Meskipun jumlah kursi kali ini bertambah dari sebelumnya 20 menjadi 25 kursi, beberapa incumbent justru bertumbangan, digantikan caleg wajah baru. Beberapa partai juga diprediksi kehilangan kursi.

Sejumlah partai yang diprediksi kehilangan kursi di DPRD Lamandau, yakni PAN, dari sebelumnya 2 kursi , kali ini tidak ada satu pun calegnya yang berhasil lolos. Kemudian, Perindo, PKB, dan Hanura yang semula masing-masing memiliki perwakilan 1 kursi, kali ini tidak ada yang berhasil lolos.

Sementara itu, partai yang meningkat drastis perolehan kursinya adalah Golkar. Dari sebelumnya hanya 4 kursi, menjadi 9 atau 10 kursi. Dipastikan kursi ketua DPRD tetap menjadi milik Partai Golkar.

”Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar. Semoga para caleg kami yang berhasil duduk di kursi parlemen dapat memperjuangkan amanat rakyat yang mereka emban,” kata Ketua DPRD Partai Golkar Lamandau Hendra Lesmana.



Pos terkait