Polres Kotim sampai Libatkan Mabes Polri Tangani Pembuangan Bayi

Polres Kotim sampai Libatkan Mabes Polri Tangani Pembuangan Bayi
DIRAWAT: Tersangka pembuang bayi menjalani perawatan di Puskesmas Baamang II, Kamis (16/12). (FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Polres Kotim belum bisa mendalami perkara pembuangan bayi lebih jauh lagi. Pasalnya, kondisi kesehatan dan kejiwaan tersangka, IM (18), dinilai belum memungkinkan untuk diperiksa mendalam. Mabes Polri bakal dilibatkan agar menurunkan tim psikiater.

”Kami akan berkoordinasi dengan Biro SDM Mabes Polri untuk mendatangkan langsung tim psikiater guna memastikan agar tersangka betul-betul pulih,” kata Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin, Kamis (16/12).

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pendalam kasus tersebut masih terkendala kondisi tersangka yang belum stabil. Selama masa pemulihan, diharapkan psikis maupun kejiwaannya baik-baik saja.

”Dikhawatirkan dia (tersangka, Red) mengalami sindrom baby blues (kesedihan berlebihan setelah melahirkan, Red). Maka dari itu, untuk menghindari hal tersebut, kami harus mendatangkan psikiater membantu pemulihannya,” tutur Jakin.

Jakin berharap setelah tersangka pulih, polisi bisa mengungkap kasus tersebut lebih dalam lagi. Sebab, sampai saat ini penyidik baru mendapatkan keterangan sementara setelah tersangka diamankanSelasa (14/12) lalu.

Baca Juga :  Apresiasi Polisi, Legislator Sebut Bayi Dibuang Bakal Jadi Rebutan, Kok Bisa?

Seperti diberitakan, bayi yang dibuang di sekitar Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sampit, Minggu (12/12) lalu, menjadi tumbal nafsu liar orang tuanya. Bayi tersebut merupakan hasil hubungan terlarang dan langsung dibuang begitu dilahirkan. Ironisnya, sebelum ditemukan, sang bayi sempat terlantar selama 28 jam.

Jakin mengatakan, pelaku yang juga ibu bayi, IM (18), merupakan warga Kabupaten Barito Selatan. Dia ditangkap di Jalan Samekto Barat, Kecamatan Baamang, Sampit, Selasa (14/12) sore.

Menurut Jakin, pelaku tega membuang bayinya karena malu. ”Berdasarkan keterangan pelaku, dia hamil karena sebelumnya pernah berhubungan dengan kekasihnya. Namun, kekasihnya tak mau bertanggung jawab lantaran berbeda agama,” ujarnya.

Pelaku melahirkan sendirian di lokasi temuan bayi. Darah dagingnya itu langsung ditinggal pergi dengan tali pusar masih menempel. Bayi itu tergeletak di atas semak tanpa pakaian sehelai pun.Selama 28 jam ”malaikat” kecil tersebut melewati malam dan siang tanpa asupan makanan.



Pos terkait