PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Sebagian besar warga Kota Palangka Raya harus menjalani ibadah puasa di tengah bencana. Banjir melanda meluas dari 16 kelurahan menjadi 18 kelurahan. Puluhan rumah warga terisolir lantaran debit air yang terus meninggi.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi-Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palangka Raya, Senin (11/3/2024), luapan Sungai Kahayan, Rungan, dan Sabangau merendam 1.181 rumah dengan 2.470 kepala keluarga dan 5.773 jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi mengatakan, timnya selalu melakukan pemantauan debit air setiap hari. Kemarin ada kenaikan sekitar 30-60 cm.
”Kami juga melakukan pemantauan lokasi untuk mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian, dan relawan. Terutama terkait pemantauan instalasi listrik. Kami selalu ingatkan warga agar tetap waspada menghadapi kenaikan debit air yang sewaktu-waktu dapat membahayakan,” ujarnya.
Heri mengatakan, lokasi paling terdampak berada di Kecamatan Pahandut, meliputi Kelurahan Pahandut, Langkai, Pahandut Sebarang, Tumbang Rungan, hingga Tanjung Pinang. Di lokasi tersebut ratusan rumah terdampak banjir.
”Tingginya curah hujan dan meluapnya aliran Sungai Kahayan menjadi salah satu penyebab naiknya debit air di beberapa wilayah. Dalam situasi ini, BPBD Kota Palangka Raya telah memasang spanduk peringatan kepada warga di beberapa titik rawan untuk mencegah potensi bahaya,” ucapnya.
Heri menambahkan, pihaknya juga memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok pada masyarakat terdampak. ”Pemkot Palangka Raya telah melakukan langkah darurat jika situasi memburuk. Termasuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir dan penyediaan bantuan bagi yang membutuhkan,” katanya.
Pantauan Radar Sampit, selain merendam rumah warga, banjir juga menggenang di sejumlah ruas jalan hingga menyulitkan warga beraktivitas. Selain itu, di Kelurahan Petuk Katimpun, fasilitas ibadah dan pendidikan ikut terendam. Di Kelurahan Bereng Bengkel, puluhan rumah terisolir banjir yang kian dalam. (daq/ign)