Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana melakukan perbaikan infrastruktur di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, khususnya di sekitar area pasar ikan.
YUNI PRATIWI, Sampit | radarsampit.com
Kondisi jalan dan lantai pasar di PPM Sampit yang rusak dan sering menimbulkan genangan air, terutama saat hujan turun, kerap jadi keluhan pedagang dan masyarakat selaku pembeli.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kotim Johny Tangkere mengatakan, perbaikan akan difokuskan pada lapisan jalan yang terkoyak dan menyebabkan genangan berbau tidak sedap.
”Di pasar PPM memang perlu kita lakukan pembongkaran lapisan atas yang terkelupas itu. Lapisan ini justru merusak jalan karena terkoyak, sehingga akhirnya timbul kolam-kolam yang kalau hujan itu tergenang dan menimbulkan bau,” ujar Johny.
Sebagai langkah awal, pihaknya telah meminta agar sementara dipasang selang tambahan dan dilakukan penyemprotan untuk mengurangi bau tidak sedap.
Selain itu, Johny menyebutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Inspektorat Daerah untuk memastikan rencana pembongkaran lapisan atas jalan tersebut sesuai ketentuan.
”Nanti kami koordinasi dengan Inspektorat, apakah boleh lapisan atas itu kita kikis, kita buang saja, sehingga kita memakai lapisan pondasi awal yang masih bagus dan kuat. Dengan begitu, air yang tergenang bisa cepat terbuang ke bawah. Kami juga akan buat lubang-lubang resapan agar air hujan bisa cepat mengalir ke bawah, ke arah sungai,” jelasnya.
Sebagai informasi, Pasar PPM terletak di tepi Sungai Mentaya, sehingga pengelolaan drainase menjadi perhatian penting.
Tidak hanya pada jalan, Johny juga mengungkapkan perlunya renovasi di dalam area pasar ikan. Lantai pasar yang tidak rata kerap menyebabkan genangan dan membuat jalur pejalan kaki licin.
”Memang perlu ada renovasi di dalam, lantainya tergenang dan tidak rata, sehingga licin jalannya. Mungkin tidak besar juga anggaran yang kita butuhkan untuk melakukan semenisasi di dalam pasar, supaya rata dan tidak tergenang air,” ujarnya.