Pengalaman menang adu penalti (4-2) atas Spanyol di semifinal sedikit banyak menjadi modal Italia untuk mempermalukan Inggris di depan 67.173 penonton Wembley Stadium yang mayoritas mendukung The Three Lions.
”Nyaris tidak ada orang yang percaya kami bisa masuk ke final lalu menjuarainya. Victory yang sepertinya mustahil bisa kami dapatkan, bahkan untuk sekadar dipikirkan,’’ ungkap Mancini yang juga pernah memenangi trofi juara di Wembley sedekade lalu (Piala FA 2011 bersama Manchester City) .
Selain kesabaran dan ketekunan dalam menyeleksi pemain, Mancini dianggap membuat Gli Azzurri sebagai sebuah tim yang kreatif. Tim yang membuat para pemainnya menikmati permainan ketimbang sekadar memburu kemenangan semata.
”Itulah yang membuat Mancini leluasa memainkan skema apa pun, 4-3-3 atau 3-4-2-1 (seperti dalam final kemarin, Red),’’ tulis Richard Hall dalam analisisnya di Football Italia. ”Di timnas, saya seperti sedang bermain sepak bola lima lawan lima dengan teman-teman saya,’’ klaim wide attacker Italia Lorenzo Insigne kepada La Gazzetta dello Sport. (ren/dns/jpg)