Ribuan Pekerja Asal Jawa Pulang Kampung saat Nyepi

Pelabuhan Ketapang Ditutup sampai Besok Pagi

nyepi
SAMBUT NYEPI: Umat Hindu mengikuti parade budaya di Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (10/3/2024). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)

BANYUWANGI, radarsampit.com – Momen Nyepi Tahun Saka 1946 yang berimpitan dengan Ramadan 1445 Hijriah dimanfaatkan ribuan pekerja asal Jawa yang mencari nafkah untuk pulang kampung.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, sebagian besar karena ingin merasakan puasa hari pertama di kampung asal.

Bacaan Lainnya

”Minimal bisa salat Tarawih pertama di rumah, puasa hari kedua kembali lagi ke Bali.” ujar Aji, pekerja proyek asal Singojuruh, Banyuwangi, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Minggu (10/3/2024).

Dari data yang dirilis ASDP Ketapang, sejak Sabtu (9/3/2024) malam hingga Minggu (10/3/2024) pagi, ada 4.426 kendaraan roda dua yang menyeberang ke Jawa. Atau, hampir empat kali lipat dari jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang dari arah Ketapang.

Tercatat ada 1.125 kendaraan roda dua yang menyeberang dari arah Ketapang. Dalam rangka Nyepi pula, Pelabuhan Ketapang akan ditutup mulai pukul 23.00 tadi malam dan akan dibuka lagi Selasa (12/3/2024) pukul 05.00.

Baca Juga :  Anies Baswedan Ajak Pendukung Berani Wujudkan Perubahan

Untuk kendaraan roda empat pribadi, tercatat sebanyak 2.270 unit yang telah menyeberang dari Bali. Sedangkan dari arah Pulau Jawa, jumlahnya 1.265 unit.

Dari Denpasar, Jawa Pos Radar Bali melaporkan, puncak Karya Tawur Agung Tilem Kesanga Tahun Caka 1946 telah dilaksanakan di Simpang Catus Pata Patung Catur Muka kemarin. Dudonan karya telah berlangsung sejak Rabu (21/2/2024) hingga Minggu (10/3/2024).

Di antaranya Maturam Artos Pamuput Acara, Ngingsah, Mepepada, hingga terakhir Puncak Karya Tawur Agung Tilem Kesanga.

”Tawur Agung Kesanga dilaksanakan pada Tilem Kesanga tanggal 10 Maret 2024 pada pukul 10.00 Wita sampai selesai di perempatan Catur Muka oleh Pemerintah Kota Denpasar. Dan, juga oleh desa adat se-Kota Denpasar sesuai drestanya masing-masing,” jelas Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar Anak Agung Ketut Sudiana.

Untuk diketahui, Tawur Agung Kesanga merupakan upacara Bhuta Yadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam. Selanjutnya, rangkaian dilanjutkan ke masing-masing desa adat dengan tetap koordinasi bersama pecalang setempat.



Pos terkait