SAMPIT – Sebanyak 2.509 siswa SMA kelas XII di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melaksanakan ujian sekolah secara daring dan luring. Ujian dilaksanakan serentak pada 29 Maret – 7 April. Pengawasan dilakukan sangat ketat, termasuk yang ujian secara daring untuk menghindari kecurangan.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi melalui Kasubag Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Khusus Dinas Pendidikan Kotim Asyari mengatakan setiap satuan pendidikan, ada sekolah yang melaksanakan secara daring dan luring.
”Penerapannya tergantung kesepakatan pihak sekolah dengan wali siswanya,” ujarnya, Selasa (30/3).
Pantauan Radar Sampit, ujian sekolah di SMA Negeri 2 Sampit berlangsung lancar. Pelaksanaan ujian dilakukan secara luring atau tatap muka diikuti 341 siswa yang terbagi dalam 20 rombongan belajar. Setiap rombongan belajar diisi kurang dari 20 siswa.
”Ujian sekolah dilaksanakan secara offline menggunakan ponsel. Setiap ruang diawasi dua guru. Untuk dua ruang masing-masing difasilitasi satu server,” kata Kodarahim, Kepala SMAN 2 Sampit.
Untuk meminimalisir kecurangan saat menjawab soal, pihak sekolah membatasi durasi waktu setiap mata pelajaran selama 90 menit untuk menjawab 32 soal pilihan ganda dan 2 soal esai.
”Setiap hari ada dua mata pelajaran berbeda. Waktu pengerjaan soal dimulai pukul 07.45 WIB dan istirahat hanya 5 menit. Setelah itu lanjut mengerjakan soal pada mata pelajaran berikutnya hingga pukul 10.50 WIB,” kata Kodarahim.
Sebelum memulai ujian sekolah, siswa diwajibkan datang tepat waktu pada pukul 07.00 WIB dengan melaksanakan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cek suhu tubuh, cuci tangan, dan menjaga jarak.
”Masker dan face shield kami sediakan untuk siswa. Sebelum masuk ruang ujian, semua sudah mematuhi protokol kesehatan. Waktu istirahat hanya lima menit saja agar tidak menimbulkan perkumpulan. Selesai ujian, siswa kami imbau langsung pulang ke rumah untuk menghindari kontak fisik sesama teman-temannya,” katanya.
Sementara itu, di SMAN 3 Sampit, ujian sekolah dilaksanakan secara daring diikuti sebanyak 248 siswa yang terbagi dalam delapan rombongan belajar. Setiap rombongan belajar terdiri atas 30-an siswa, kecuali kelas bahasa yang hanya diisi 21 siswa.