Ruang Isolasi di RSUD dr Murjani Penuh

Persiapkan Ruang Islamic Center

Ruang Isolasi di RSUD dr Murjani Penuh
Islamic Center Kotim yang menjadi cadangan tempat isolasi pasien Covid-19, apabila ruang isolasi di RSUD Murjani penuh. (istimewa)

SAMPIT- Meningkatnya pasien Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Timurj (Kotim) dalam beberapa hari terakhir ini, membuat ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit penuh. Istilahnya, Bed Occupancy Rate (BOR).

Sebagai antisipasi lonjakan pasien, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan segera membuka Klinik Covid-19 di Komplek Islamic Center (KIC) Sampit.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

“Kami sesuai dengan SK bupati, komplek Islamic Center akan buka kembali minggu depan,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi, Selasa (29/6).

Dijelaskannya, berbagai persiapan pun dilakukan sebelum KIC di buka untuk melayani masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan memerlukan perawatan intensif.

“Hari ini (Selasa) mulai dilakukan  dibersihkan, kemudian listriknya akan ditambah. Insya Allah minggu depan islamic center akan bisa diaktifkan,” ucapnya.

Lebih lanjut Umar menjelaskan, persiapan tersebut sebagai antisipasi ledakan kasus. Karena saat ini BOR yang ada di rumah sakit melebihi ambang batas, melebihi 60 persen. Hal ini pun telah dirapatkan bersama stakeholder terkait untuk mendapatkan kepastian agar ketersediaan tempat tidur mencukupi apabila terjadi lonjakan kasus.

Baca Juga :  Kekayaan Intelektual Pelajar SMP Dilindungi

“Selain rencana dibukanya islamic center, dinas kesehatan telah menyiapkan dua rumah sakit, RS Samuda dan Parenggean,” tambahnya.

Disampaikannya pula, berdasarkan hasil keputusan rapat ada penambahan tempat tidur di ruang Isolasi RSUD dr Murjani Sampit , dari 96 tempat tidur menjadi 128 tempat tidur,  untuk mengantisipasi peningkatan pasien rawat Covid-19.

“Jadi dengan adanya penambahan itu,  sehingga BOR atau ketersediaan di rumah sakit akan lebih rendah,” tambah Umar.

Dirinya menambahkan, peningkatan kasus perbulan masih belum ada tren kenaikan jika bandingkan dengan bulan Mei. Tetapi jika diambil dari tren kenaikan permingguan, minggu pertama, kedua ada penurunan,  kemudian minggu  ketiga dan keempat ada kenaikan.

“Kalau kita ambil tren kenaikan itu ada 35 persen,” tandas Umar Kaderi.

Dengan adanya kenaikan kasus ini dirinya meminta kepada masyarakat  tetap melakukan protokol kesehatan. Seperti menghindari kerumunan dan kegiatan yang tidak penting untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 yang lebih luas. (yn/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *