Saling Ejek Di Tiktok Pelajar SMA-SMK Tawuran

cegah tawuran
CEGAH TAWURAN: Kapolsek Arut Selatan Kompol Saiful Anwar saat mengumpulkan pelajar SMA Negeri 2 Pangkalan Bun sebagai buntut aksi tawuran yang melibatkan rekan mereka.  (RINDUWAN/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Puluhan siswa terlibat tawuran di depan Halte SMA Negeri 2 Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (31/8) sore. Pemicu aksi tersebut diduga imbas dari saling ejek di Tiktok.

Dalam video pendek berdurasi 10 detik itu terlihat salah seorang siswa SMA Negeri 2 Pangkalan Bun memegang senjata tajam tajam jenis Mandau di tangan kanan, sedangkan tangan kirinya menarik kaos salah satu siswa STM-SMKS Putra.

Keributan di depan SMA Negeri 2 Pangkalan Bun tersebut akhirnya dapat dilerai oleh warga, namun bukannya pulang ke rumah masing-masing, peristiwa  tersebut justru berlanjut di kawasan Stadion Sport Center.

Kepala Sekolah STM-SMKS Putra Pangkalan Bun, Novan Hafriansyah mengungkapkan bahwa tawuran tersebut diduga akibat siswanya saling sindir dengan siswa SMA Negeri 2 Pangkalan Bun di Tiktok.

“Karena tersinggung akibat saling ejek, mereka kemudian berkomunikasi melalui WhatsApp untuk janjian ketemu di SMA Negeri 2 untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ungkapnya, Kamis (1/9).

Lanjut dia, setelah itu siswa sekolahnya mendatangi SMAN 2, namun siswanya tidak menyangka karena ada salah seorang siswa SMA Negeri 2 Pangkalan Bun yang menunggunya dan mempersenjatai diri dengan Mandau.

Baca Juga :  PT.GSDI–GSYM Salurkan Bantuan Pendidikan

Siswa mereka tidak berkutik, ketika salah seorang kawan mereka dikeroyok dan mendapat pukulan hingga lebam. Perkelahian di depan SMA Negeri 2 itu mendapat perhatian warga dan meleraikannya.

“Sempat dilerai warga dan kemudian siswa kami berkumpul di sebuah saung di kawasan Bundaran Pancasila,” imbuhnya.

Saat itu rombongan siswa SMA Negeri 2 mendatangi ke mereka dan kembali melayangkan tantangan untuk melanjutkan perkelahian dan mereka kemudian bertemu kembali di area sport center Sampuraga Baru (SB).

Novan mengakui bahwa ia mendapat kabar itu dari kepala sekolah SMA Negeri 2. Karena hari itu ia sedang sakit dan informasinya siswa yang membawa senjata tajam itu ditengarai tidak masuk sekolah.

“Namun, persoalan tersebut sudah diselesaikan oleh pihak kepolisian, yang mendamaikan kedua belah pihak,” ungkapnya.



Pos terkait