Sampah di Jalan Sawit Raya Mulai Diangkut, Pengembang Perumahan Diminta Ikut Bertanggung Jawab

sampah sawit raya
DIANGKUT: Tumpukan sampah yang menggunung diatas lahan kosong yang sepi di Jalan Sawit Raya ujung diangkut menggunakan alat berat loader, Senin (3/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

Kesadaran masyarakat yang rendah ditambah ketua RT yang kurang cakap berkoordinasi menjadikan persoalan sampah terus terjadi.

“Ketua RT-nya saja tidak ada koordinasi. TPS lama sudah ditutup, dipindahkan ke sini, petugas kebersihan yang angkut tosa keliling juga menyebut Ketua RT yang mengarahkan buang ke sini padahal ini bukan TPS. Kalau memang mau, bisa saja kami siapkan kontainer, tapi dimana lokasinya? Jangan sampai kami yang disalahkan karena salah tempat,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, masyarakat semestinya harus dapat memahami pekerjaan petugas angkut kebersihan DLH yang memiliki tanggungjawab mengangkut sampah di depo dan TPS yang sudah terdata dan terjadwal.

“Sampah menumpuk, masyarakat tidak mau tahu maunya kita angkut, tapi tidak tahu apa yang petugas kami hadapi di lapangan. Waktunya petugas tidak hanya dihabiskan mengangkut sampah yang masyarakat buang disembarang tempat, tetapi petugas kami punya tanggungjawab rutin yang harus dikerjakan,” ujarnya.

Baca Juga :  Bisnis Sarang Walet Sambil Jual Sabu

Kendati demikian, tak semua masyarakat tak peduli dengan penanganan angkutan sampah. Masih ada ketua RT yang mau peduli menjaga lingkungan sekitar rumahnya dengan menawarkan bayaran upah langsung ke petugas kebersihan.

“Ada perumahan di Pandawa itu Ketua RTnya pengertian dan memahami pekerjaan petugas kebersihan di lapangan. Mereka yang menawarkan untuk membayar petugas kebersihan untuk keperluan operasional di lapangan. Kami tidak meminta tapi itu atas kesadaran masyarakat sendiri. Ketua RT menarik iuran ke masyarakat dan uang itu dibayarkan untuk mengangkut sampah,” ujarnya.

Yayat menambahkan, petugas kebersihan memerlukan biaya operasional untuk BBM. Ada delapan petugas dalam setiap regu. Sopir membawa truk, sedangkan lima petugas angkut datang ke lokasi membawa motor hanya untuk membantu mengangkut sampah.

“Kita sama-sama saling pengertian, saling membantu, pekerjaan beres, masalah sampah teratasi, lingkungan perumahan juga menjadi bersih. Kalau ketua RTnya tidak peduli, tambah lagi masyarakat tidak mau tahu, persoalan sampah akan terus terjadi, tidak hanya di Jalan Sawit Raya, tetapi bisa jadi terjadi dititik lokasi lainnya,” tandasnya. (hgn/yit)



Pos terkait