Sebulan Belum Ada Hasil, Polisi Tegaskan Bakal Ada Tersangka Keracunan Massal Kue Ipau

pedagang kue ipau
PENYELIDIKAN: Anggota Satreskrim Polres Kotim datang ke tempat penjual kue ipau di Jalan Usman Harun, Sampit.

SAMPIT, radarsampit.com – Sebulan lebih pengusutan perkara keracunan massal kue ipau di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum juga membuahkan hasil. Padahal, bahan maupun kue yang dikonsumsi para korban terbukti jadi biang masalah berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Polres Kotim memastikan penanganan kasus tersebut masih berlanjut. Dalam waktu dekat ini aparat akan melakukan gelar perkara. ”Nanti, gelar perkara akan dilakukan di Polda Kalteng,” kata Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Lajun Siado Rio Sianturi, Jumat (5/5).

Bacaan Lainnya

Lajun menuturkan, pihaknya telah memeriksa puluhan saksi. Termasuk keluarga korban yang meninggal dunia akibat mengkonsumsi kue tersebut. ”Yang pasti sudah ada mengarah ke tersangka,” ujar Lajun.

Selain itu, lanjutnya, hasil uji lab terkait kandungan makanan khas ramadan tersebut juga telah diterima. Hasilnya terbukti mengandung bakteri.

Baca Juga :  Sopir Angkutan Lebaran Bakal Dites Urine

”Jika ada perkembangan, pasti akan kami sampaikan. Saat ini kami masih mempersiapkan melakukan gelar perkara tersebut,” ujarnya.

Keracunan massal kue ipau terjadi beruntun pada 28-31 Maret 2023. Satu per satu korban mulai merasakan keluhan sakit perut, diare, mual, muntah, dan pusing. Sebagian memilih berobat secara mandiri dan sebagian dilarikan ke IGD RSUD dr Murjani Sampit.

Total korban mencapai 84 orang. Terdiri dari 33 laki-laki dan 51 perempuan. Korban mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi kue ipau yang dibeli di tempat yang sama. Salah satu korban berusia 60 tahun meninggal dunia setelah mengonsumsi kue tersebut, sementara korban sembuh setelah dirawat beberapa hari.

Berdasarkan penyelidikan epidemiologi, Dinkes Kotim memastikan penyebab keracunan makanan puluhan warga Kotim setelah mengonsumsi kue ipau. Selain itu, hasil sampel pemeriksaan di Labkesda Kotim menyatakan kue tersebut positif mengandung bakteri E coli dan Salmonella.

Escherichia coli (E coli) merupakan bakteri yang hidup di dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Bakteri ini pada umumnya tidak menimbulkan bahaya, tetapi ada jenis E coli yang dapat menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah, mual, dan muntah apabila mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi.



Pos terkait