Segmen Tengah dan Hilir Tercemar, Air Sungai Mentaya Tak Layak Dikonsumsi

Sungai Mentaya
Sungai Mentaya, dok radar sampit

SAMPIT, radarsampit.com – Berdasarkan perhitungan indeks kualitas air menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) dan Indeks Pencemaran Logam Berat (IPLB), kualitas air Sungai Mentaya segmen Tengah Hilir tergolong tercemar. Air Sungai Mentaya tidak layak untuk dikonsumsi.

“Berdasarkan metode IP tahun 2023 dan 2024, secara keseluruhan kualitas air Sungai Mentaya segmen Tengah Hilir tergolong tercemar,” ucap Galih Dwi Jayanto dari Universitas Gajahmada saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Alokasi Beban Pencemar Sungai Mentaya (Segmen Tengah – Hilir) di Sampit, Selasa (3/9/2024).

Bacaan Lainnya

Galih membeberkan bahwa dengan metode IKA-INA (Indeks Kualitas Air Modifikasi Indonesia), sebagian besar lokasi tergolong baik.

Namun berdasarkan Indeks Pencemaran Logam Berat, nilai rata-rata indeks sebesar 123,4, yang berarti kualitas air Sungai Mentaya buruk dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Jalin KSO dengan Dua Dinas

Galih juga menjelaskan bahwa titik-titik sumber pencemar utama Sungai Mentaya segmen Tengah Hilir berasal dari berbagai sektor, seperti domestik, pertanian, peternakan, rumah sakit, hotel, dan perkebunan.

“Klasifikasi peruntukan eksisting Sungai Mentaya segmen Tengah-Hilir sebagian besar termasuk ke dalam kelas III yaitu pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan peruntukan lain,” tandasnya.

Galih menyampaikan pentingnya penerapan konsep alokasi beban pencemar dalam upaya menjaga kualitas air Sungai Mentaya.

“Alokasi beban pencemar merupakan salah satu instrumen penting dalam pengelolaan air limbah. Dengan menentukan batasan beban pencemar yang diperbolehkan untuk setiap sumber pencemar, kita dapat mengendalikan kualitas air sungai dan mencegah pencemaran,” jelas Galih.

FGD yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini melibatkan berbagai stakeholder, yang memberikan masukan dan saran dalam penyusunan dokumen alokasi beban pencemar.

Sungai Mentaya sebagai sungai terpanjang di Kabupaten Kotim yang membentang dari utara ke selatan sepanjang kurang lebih 400 kilometer. Sungai ini memiliki peran vital sebagai sumber daya air bagi masyarakat.



Pos terkait