Seolah Menantang Polisi, Pelaku Balap Liar Pangkalan Bun Beraksi di Lampu Merah Hastarini

balapan liar pangkalan bun
Aksi balapan liar di lampu merah Hastarini Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (26/10) pukul 22.15 WIB.

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Aksi gerombolan remaja yang melakukan balapan liar di Jalan Ahmad Yani, Pangkalan Bun, makin meresahkan. Balapan dilakukan di tengah keramaian lalu lintas. Sikap arogan bocah-bocah tersebut sangat membahayakan pengguna jalan.

Mereka start di lampu pengatur lalulintas simpang Hastarini, dan finish di simpang L Natai Pelingkau, dengan jumlah hingga delapan kendaraan berbagai jenis. Pengendara lainnya hanya bisa geleng-geleng kepala menyaksikan hal tersebut, tanpa berani mencegah mereka.

Bacaan Lainnya

Untuk diketahui, aksi balapan liar di ruas jalan itu sudah berlangsung lama, mereka kerap kucing-kucingan dengan Satlantas Polres Kobar. Apalagi saat ini dalam suasana berjalannya Operasi Zebra Telabang 2024.

Ketika ada anggota kepolisian mereka seolah lenyap tetapi ketika anggota tidak berjaga mereka mulai muncul, balapan liar dilakukan menjelang tengah malam dan semakin marak pada akhir pekan.

Baca Juga :  DPRD Kotim Minta Pemkab Audit Pabrik Sawit

Warga Kampung Baru, Rohana, mengaku miris sekaligus khawatir terhadap aksi balapan liar yang dilakukan oleh remaja berbagai usia tersebut, karena mereka melakukan di tengah keramaian lalulintas.

“Usianya baru belasan, kalau sudah malam Minggu mereka ini bagai raja jalanan, arogan dan tidak peduli ada pengendara lain yang ada di lampu merah,” keluhnya.

Menurutnya, tidak sedikit korban yang sudah berjatuhan, bukan hanya pelaku balapan liar tetapi juga warga yang melintas ditabrak pebalap liar.

Ia berharap kepolisian melakukan penertiban secara senyap dengan berpakaian biasa dan menunggu di lampu merah Hastarini, baik dari arah Misbar maupun dari arah Pelingkau.

“Kalau razia terang-terangan, mereka kabur. Kalau diam-diam menempatkan personel pasti banyak yang tertangkap, kasihan mereka masa depannya masih panjang kalau tidak dibina,” harapnya.

Warga lainnya Indra mengaku heran dengan ketidakpedulian orang tua terhadap anaknya, lemahnya pengawasan yang diberikan membuat mereka lepas kendali.

Terlebih dalam usia yang belum diperbolehkan berkendara, mereka sudah diberikan kendaraan.



Pos terkait