Situs Pemprov Terus Diserang

Situs Pemprov Terus Diserang
Ilustrasi

PALANGKA RAYA – Percobaan serangan siber terhadap situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) semakin masif. Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng mencatat, dari periode Januari sampai Maret 2021 ini, ada depalan juta lebih percobaan serangan terhadap situs pemerintah.
Percobaan serangan siber yang berhasil diantisipasi tersebut kebanyak berasal dari India dan Filipina. Sementara percobaan serang siber yang berasal dari Indonesia berada di urutan tiga, kemudian disusul oleh negara-negara lain seperti Vietnam dan Bangladesh.


“Jika di tahun lalu delapan juta percobaan serangan terjadi sekitar delapan bulan. Tapi sekarang delapan juta serangan terjadi hanya dalam waktu tiga bulan saja. Ini menandakan percobaan serangan semakin masif,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskominfosantik, Agus Siswadi, Sabtu (5/6)

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan


Dikatakannya juga, ada banyak hal yang melatarbelakangi percobaan serangan situs pemerintah tersebut. Mulai untuk tujuan pribadi, negara dan pihak lainnya, atau hanya sekeder mencoba-coba ilmu perentasan situs.

Baca Juga :  PT Pilar Wanapersada Bantu Proses STDB Petani Sawit 


“Pada dasarnya situs pemerintah hanya berisi data-data yang bersifat umum, seperti profil, visi misi dan lainsebagainnya, namum langkah antisipasi terus dilakukan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.

Agus menambahkan, meski peralatan dan sistem yang dimiliki Diskominfosantik masih dikatakan mampu mengantisipasi serangan siber, namun seraca umum peningkatan sistem masih perlu ditingkatkan untuk memberi perlindungan lebih terhadap situs dan data-data pemerintah di suatu webside.


Terkait hal tersebut lanjutnya, Diskominfosantik Kalteng dalam waktu dekat ini akan membentuk Tim Tanggap Siber yang nantinya bertugas secara khusus mengantisipasi serangan siber tersebut. Tim tersebut nantinya juga akan didukung dengan perangkat lunak dan sistem yang menadai, sehingga antisipasi dapat dilakukan dengan cepat.


”Jadi nanti tim tidak lagi harus duduk di depan komputer, tapi untuk antisipasi serangan cukup melalui gawai masing-masing. Kalau tim dan perangkatnya sudah lengkap, maka antisipasi serangan akan lebih baik,” tandasnya. (sho/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *