Stunting Tidak Dapat Dihilangkan Hanya Bisa Diturunkan

stunting
PAPARAN: Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Yantrio Aulia saat menyampaikan paparan di kegiatan Focus Group Discussion (FGD). (ARHAM SAID/RADAR SAMPIT)

KUALA KURUN, radarsampit.com – Di tahun 2023, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting Kabupaten Gunung Mas (Gumas) turun menjadi 12,9 persen.

Angka tersebut lebih rendah dari prevalensi stunting Indonesia 21,5 persen dan Provinsi Kalteng 23,5 persen. Diharapkan angka itu bisa turun dibawah 10 persen pada tahun depan.

Bacaan Lainnya

“Terkait angka stunting ini, tidak dapat dihapus atau dihilangkan, dan hanya dapat ditekan penurunan prevalensinya,” ucap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Gumas Yantrio Aulia, Jumat (9/8/2024).

Dalam penanggulangan penurunan angka stunting, lanjut dia, harus dimulai dari keluarga, karena itu merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

“Penanggulangan stunting dapat dilakukan melalui intervensi gizi spesifik, dengan sasaran para ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan dan usia 6-24 bulan, serta intervensi gizi sensitif,” jelasnya.

Baca Juga :  Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih untuk Dikibarkan

Dia mengatakan, penyebab stunting itu dikarenakan pola pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses ke makanan bergizi pada ibu hamil serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

“Stunting merupakan masalah bersama yang membutuhkan penanganan dari semua tingkat, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga produktivitas masyarakat meningkat,” terangnya.

Dia menambahkan, perangkat daerah yang terlibat dalam aksi penanganan stunting yakni Bapperida, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora), DP2KBP3A, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perhubungan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, dan beberapa perangkat daerah lainnya.

“Upaya penurunan stunting dilakukan melalui kolaborasi dari semua pihak yang memiliki kepedulian yang sama dalam penanganan stunting,” pungkasnya. (arm/fm)

 

 



Pos terkait