Sulitnya Melatih Anak-Anak Bermain Marching Band  

Lebih Sering Bercerita dengan Teman dan Kurang Fokus

marching band
TAMPIL: Penampilan Marching Band dari kategori TK dalam event Mentaya Marching Band Competition II Tahun 2024 di gedung Volly Indoor Stadion 29 November Sampit, Sabtu (27/1/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

Melatih anak usia dini untuk bisa memainkan alat musik bukanlah perkara yang mudah. Apalagi ketika mereka harus disatukan dalam tim marching band.

YUNI PRATIWI – Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya
Gowes

Perubahan suasana hati yang cepat dan tingkat konsentrasi yang masih labil menjadi tantangan bagi pelatih marching band Taman Kanak-kanak atau Raudhatul Athfal (RA).

“Kesulitan dalam membina anak usia dini itu kadang moodyan dan tidak konsentrasi,” ujar Mifroh, Kepala RA Perwanida Sampit.

Namun tantangan selama membina anak-anak RA Perwanida terbayarkan setelah 49 anak-anak tampil memukau di hadapan para penonton di gedung Volly Indoor Stadion 29 November Sampit, Sabtu (27/1/2024). Mereka terdiri dari 28 anak pemegang alat, 18 color guard (CG), dua mayoret cilik, dan satu gita pati.

Untuk mengikuti event Mentaya Marching Band Competition II Tahun 2024 ini, anak-anak dari RA Perwanida berlatih kurang lebih satu bulan. Ada beberapa kendala yang dihadapi selama persiapan. Antara lain waktu latihan yang terpotong karena libur semester. Para guru juga mengikuti marching band Ikatan Guru RA di Provinsi Kalteng.

Baca Juga :  Sudah Dapat THR, ASN Juga Bakal Terima Gaji ke-13, Totalnya Ratusan Miliar

“Meski dengan segala kendala dan tantangan selama melatih anak-anak, kami juga senang bisa membagikan ilmu kepada anak-anak tentang kekompakan dan kebersamaan,” tuturnya.

Mifroh merasa bangga karena anak-anak RA Perwanida telah percaya diri dan memberikan penampilan terbaik mereka dalam event Mentaya Marching Band yang digelar  Sabtu (27/1/2024)  dan Minggu (28/1/2024).

“Setelah melihat penampilan mereka, hasilnya memuaskan. Latihan kurang lebih dari satu bulan, apalagi lagu yang kedua dan CG cuma latihan empat kali saja. Anak seusia segitu sudah bisa mandiri, dan semoga kedepannya akan lebih baik lagi,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala R.A Nurul Iman, Fitriani. Menurutnya, kendala utama dalam melatih anak-anak usia dini adalah kurang fokusnya anak-anak saat berlatih.

“Kendalanya kadang-kadang kurang kompak saat sedang latihan, banyak main dan cerita sama teman-temannya,” tuturnya.



Pos terkait