Mentaya Marching Band Competition ini merupakan kali kedua yang digelar atas inisiasi para pelatih maupun pembina marching band di Kotim. Kompetisi pertama digelar pada tahun 2020 yang lalu dan sempat vakum karena pandemi Covid-19.
“Untuk jumlah peserta lebih banyak dari tahun sebelumnya, tahun 2020 hanya 18 peserta,” ucapnya.
Ahmad berharap ajang seperti ini bisa diselenggarakan setiap tahunnya, sebagai sarana untuk silaturahim antar pelatih juga sebagai ajang mengasah kemampuan bakat peserta didik. Apalagi Kotim merupakan barometer Drum Band di Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kotim ini jadi barometer drumband di Kalteng, karena kita yang paling sering mengadakan turnamen drumband, bibit atlet dan pelatih juga banyak dari Kotim. Semoga dengan adanya event ini bisa mengasah kembali pelatih dan atlet kita bermunculan untuk menjaring atlet yang handal. Sebab ajang ini juga sebagai penjaringan atlet, jurinya ada dari DC HMP sehingga kami harap bisa mereka tarik sebagian atlet Kotim dalam cabor marching band,” tutupnya. (yn/yit)