PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Aksi pembobolan di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng makin meresahkan. Ternyata selain rumah alias tempat tinggal, lokasi usaha warga juga menjadi sasaran pencurian.
Salah satunya sebuah toko pertanian dan peternakan di kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani. Pelaku beraksi seorang diri, aksinya juga terekam CCTV.
Kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah, karena pelaku berhasil menggondol sejumlah obat-obatan pertanian dan juga barang dagangan lainnya.
Dalam rekaman yang diterima radarsampit.com, pelaku terlihat mengenakan kaos warna putih dan celana pendek.
Tak hanya itu untuk melancarkan aksinya, pelaku yang diketahui mengendarai sepeda motor jenis Jupiter ini mematikan aliran listrik di toko yang cukup dikenal para petani dan peternak di Kecamatan Pangkalan Banteng itu.
Sebelum beraksi pelaku sempat duduk di teras toko sebelah targetnya, sempat pula merokok dan seolah-olah sedang istirahat dari berkendara.
Setelah semua aman, pelaku langsung menjebol pintu toko dan masuk ke dalam mengambil uang dan sejumlah barang dagangan terutama obat-obatan pertanian.
Tak hanya itu pelaku juga menguras uang di laci meja kasir. Selanjutnya yang membuat warga tambah geram, pelaku juga menggasak uang dari dua kota amal masjid yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.
“Uang di laci, sisa-sisa untuk kembalian diangkut semua, itu dua kotak amal masjid juga dibuka, dikuras semua uanganya. Padahal sudah cukup banyak uang yang terkumpul,” ungkap pemilik toko yang enggan disebut namanya.
Menurutnya pelaku bisa beraksi dengan aman karena mematikan aliran listrik di toko, sehingga CCTV tidak bisa berfungsi. Kuat dugaan pelaku sudah lama mengincar toko tersebut.
“Pelaku terekam CCTV dari toko di sebelah, memang kurang jelas, tapi ciri-cirinya sudah ketahuan,” lanjutnya.
Ia juga menyebut bahwa maling ini membawa barang-barang cukup banyak, hal itu terlihat jelas ketika pelaku tampak kesulitan saat membawa karung berisi barang curian untuk diletakkan di motor yang dikendarainya.