Ternyata Segini Keuntungan Budidaya Kepiting Soka

kepiting
POTENSIAL: Pelaku budidaya kepiting soka memberikan perawatan pada bibit kepiting yang didapat dari nelayan di kawasan Greges, Surabaya, Jumat (26/1/2024). (ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA)

SURABAYA, radarsampit.com – Budidaya perikanan memang tengah digemari karena keuntungan yang didapatkan cukup menggiurkan. Apalagi saat ini budidaya perikanan tidak hanya bisa dilakukan di tambak atau lahan yang luas.

Di lahan sempit dan terbatas pun budidaya perikanan bisa dilakukan. Seperti budidaya kepiting soka yang dilakukan oleh warga RW 1 Kelurahan Tambak Sarioso, Asemrowo, Surabaya ini.

Warga di RW 1 Kelurahan Tambak Sarioso ini memanfaatkan gedung eks kelurahan sebagai tempat budidaya kepiting soka.
Budidaya kepiting soka memang digemari banyak orang. Karena selain enak dikonsumsi, kepiting cangkang lunak itu juga menghasilkan cuan.

Saat ini kepiting soka yang sejak delapan bulan dibudidayakan itu sudah menghasilkan cuan belasan juta dan bisa menghidupi warga dari keluarga miskin (gamis) di RW 1 Kelurahan Tambak Sarioso.

Menurut Ketua RW 1 Kelurahan Tambak Sarioso, Ahmad Fatoni, budidaya kepiting soka berawal dari hasil tangkapan nelayan. Kemudian ia bersama warga berinisiatif untuk mengembangkan budidaya tersebut.

Hasilnya pun dirasakan. Setiap bulan ia dan para warga bisa memanen 18 kilogram kepiting soka untuk dijual. “Bulan lalu hasil panennya mencapai 18 kilogram, habis terjual,” kata Fatoni, Jumat (26/1/2024).

Baca Juga :  Rakhman Ebol Bersaing Ketat dengan Petahana di Survei Indopol

Pihaknya membagi hasil panen kepiting soka menjadi dua grade. Grade A atau kualitas utama per kilogramnya keuntungan bisa mencapai Rp 110-125 ribu. Sedangkan untuk grade B per kilogram Rp 100 ribu.

“Keuntungan dalam penjualan kalau satu kilonya Rp 125 ribu bisa 2 juta,” tuturnya.

Budidaya tersebut sangat menguntungkan hasilnya, karena saat ia mendapatkan bibit instan kepiting soka, biasanya bisa panen 1-3 hari.
Sedangkan bibit mutilasi bisa panen 14-21 hari. Meski demikian, budidaya tersebut juga sangat tergantung pada kondisi alam.

“Jika musim penghujan seperti saat ini pembibitan hanya 15-17 kilogram.

Sedangkan saat musim panas bisa 20 kilogram bibit yang kami terima dari nelayan yang merupakan warga kami juga,” terangnya.

Ia mengaku, selama ini pangsa pasarnya masih mendominasi di dalam kota Surabaya. Namun beberapa kali ia juga menerima pengiriman kepiting soka ke luar kota.



Pos terkait