Teror Peremas Payudara Merajalela Bikin Korban Trauma

ilustrasi begal
ilustrasi begal

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kejahatan asusila begal payudara kian merajalela di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Pelaku terus menebar teror pada kaum perempuan di jalanan. Selama aparat belum meringkusnya, korbannya kian bertambah. Kali ini menimpa seorang perempuan berusia 21 tahun, warga Jalan Pangeran Antasari, Pangkalan Bun, Kamis (30/11/2023). Pelaku beraksi sekitar pukul 21.15 WIB.

Sempat terjadi kejar-kejaran, hingga akhirnya pelaku yang belum diketahui identitasnya itu menghilang di arah jalan menuju Borneo Swalayan, Kelurahan Sidorejo. Pelaku diduga orang yang sama dengan peristiwa sebelumnya di Jalan Tjilik Riwut 2. Hal itu berdasarkan penuturan korban mengenai ciri kendaraan yang digunakan pelaku saat beraksi.

Bacaan Lainnya

Kakak Korban, Dr, menuturkan, sebelum peristiwa terjadi, dua adik perempuannya bermaksud pulang usai acara tahlilan. Mereka melintas di gang Sesepat yang sepi dan sempit. ”Ketika akan berbelok di pertigaan Gang Tempala 2, tiba-tiba ada pria menggunakan kendaraan jenis matik putih memepet mereka dan langsung meremas payudara adik saya,” ujarnya, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga :  Gelar Haul Abah Guru Sekumpul, Ribuan Jemaah Bakal Padati Ikon Jelawat Sampit

Menurutnya, saat itu posisi korban dibonceng kakak perempuannya. Begitu mendapat perlakukan tidak pantas tersebut, mereka langsung berteriak dan mengejar pelaku yang memacu kendaraannya ke arah Jalan Paku Negara, kemudian memutar bundaran Misbar dan masuk ke Jalan Padat Karya (Rambutan).

Kedua adiknya masih terus mengejar sambil teriak, namun tidak ada yang menolong,  hingga akhirnya pelaku hilang di jalan menuju arah Borneo Swalayan. ”Pelaku menggunakan matik putih, baju kaos hitam dan mengenakan topi. Apakah itu pelaku yang sama dengan peristiwa sebelumnya? Kami hanya menduga pelakunya orang yang sama,” ujarnya.

Untuk mengetahui identitas pelaku, dia berusaha menghubungi tetangganya yang berada di Gang Sesepat, khusus di dekat lokasi kejadian, untuk mencari apakah ada warga yang memasang kamera pengawas CCTV.

Dia geram karena akibat perbuatan pelaku, adiknya mengalami trauma. Sejak kejadian itu terus menangis dan teriak lantaran sakit hati. ”Ini saya berupaya mencari kamera CCTV, siapa tahu ada yang pasang dan bisa saya minta tolong untuk memutar rekamannya,” katanya. (tyo/ign)



Pos terkait