TERUNGKAP!!! Demokrat Sebut Alasan Sriosako Perkarakan Nadalsyah, Ada Gerakan Anti Koyem

demokrat
KONFERENSI PERS: Jajaran Demokrat Kalteng menggelar jumpa pers membantah tudingan Sriosako yang melaporkan Nadalsyah. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Sejumlah elite DPD Demokrat Kalteng membantah tudingan anggota DPRD Kalteng yang juga kader Demokrat, Sriosako, terkait tuduhan pengancaman. Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalteng Junaidi, Sriosako selalu menyampaikan hal-hal tidak benar terhadap Nadalsyah.

”Terkait laporan, DPD PD Kalteng akan melapor balik ke Polda terkait pencemaran nama baik. Kami pastikan tidak ada kalimat Nadalsyah mengancam atau membuat Sriosako merasa terancam jiwanya. Justru dia yang mengancam ketua. Pokoknya kami akan mengambil sikap hukum,” tegasnya.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Junaidi menambahkan, sebenarnya hal itu persoalan pribadi. Hanya saja, pihaknya selaku pengurus partai akan mengambil langkah hukum.

”Silakan saja lapor dan tidak perlu dipublikasikan. Jika sudah dipublikasikan, artinya ada unsur pencemaran. Harusnya Sriosako itu melapor ke Demokrat. Selain itu, tidak ada mediasi lagi, karena sudah lapor Polda. Maka jawabannya akan di Polda juga,” tegasnya.

Wakil Sekretaris  Faisal mengatakan, sebelum laporan itu dilakukan, sebenarnya beberapa bulan lalu ada kegiatan bimbingan teknis anggota DPRD Kalteng dan kabupaten/kota. Saat itu Sriosako menyampaikan sesuatu ke beberapa Ketua DPC, yakni GAK, akronim dari Gerakan Anti Koyem—panggilan akrab Nadalsyah.

Baca Juga :  Orang Tua Bayi Korban Dugaan Malapraktik Belum Dapat Keadilan

”Saat mendengar itu, saya tanya kenapa marah-marah, hingga dijawab Pak Sriosako, bahwa berperan menurunkannya sebagai ketua fraksi (DPRD Kalteng),” ujar Faisal.

Menurut Faisal, pergantian ketua fraksi sudah sesuai mekanisme dan ada surat dua anggota fraksi Partai Demokrat yang menginginkan pergantian.

”Proses ketua fraksi itu ganti sudah sesuai mekanisme dan tidak ada campur tangan ketua DPD. Sriosako menginisiasi Gerakan Anti Koyem sampai akhirnya ketua mengirim pesan itu,” katanya.

Ketua Bapilu DPD Demokrat Edy Rustian mengatakan, Nadalsyah merupakan pribadi yang profesional dalam berbicara dan selalu berhati-hati. Bahkan, berusaha tidak memunculkan narasi yang membuat orang tersinggung.

”Apalagi yang sifatnya provokatif, jauh dari pribadi seorang Nadalsyah. Beliau tidak ada niat mengancam, menakut-nakuti orang, bahkan mengajak berkelahi. Sebenarnya Pak Nadalsyah ingin mengonfirmasi. Niatnya sebagai sahabat bertemu dan bicara. Pak Koyem dan Sriosako ini bersahabat, tetapi malah dibalas sampai mati. Jadi, yang provokasi itu Pak Sriosako,” katanya. (daq/ign)



Pos terkait