Trauma Berat Pelaku, Diduga Jadi Pemicu Tragedi Berdarah KM Awu

kapal (2)
RILIS: Kapolres Kobar menunjukan barang bukti berupa parang yang digunakan pelaku Sipriano Mario Docarmo membacok penumpang di kapal belum lama ini. (SULISTYO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Teka-teki motif Sipriano Mario Docarmo, penumpang KM Awu yang mengamuk dan membacok penumpang lainnya dalam pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Panglima Utar Kumai mulai terkuak.

Peristiwa yang mengakibatkan seorang penumpang atas nama Ismail tewas hingga pelaku juga hilang nyawa itu dilatarbelakangi trauma berat sang jagal.

Bacaan Lainnya

Hasil penyelidikan dan keterangan para saksi termasuk keluarga pelaku, Sipriano Mario Docarmo merupakan salah satu mantan pejuang integrasi Timor-Timur. Rasa trauma Sipriano akan muncul ketika ia melihat orang banyak dan melihat orang mengenakan seragam atau sepatu militer. Namun, para korban, baik yang tewas maupun luka berat tidak satu pun berpakaian atau mengenakan atribut militer.

”Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, termasuk dari anggota keluarganya, pelaku mengalami trauma masa lalu sebagai pejuang integrasi Timor Timur,” kata Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga :  Polisi Sebut Temuan Tulang dari Tumpukan Pasir Kasus Rumit, Ini Alasannya

Bayu menuturkan, pihaknya belum bisa mengambil keterangan para korban untuk mengetahui kronologis sebenarnya saat peristiwa terjadi. Mereka masih dalam perawatan intensif di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.

Namun, berdasarkan rekaman CCTV, sebelum peristiwa terjadi, ketika pelaku bangun tidur, langsung mengambil parang dari tasnya dan melakukan penganiayaan dengan membacok penumpang bernama Petronela Bete di depannya hingga mengenai kepala belakang.

Setelah itu, pelaku membacok penumpang lainnya, Agnes Nabu yang juga mengenai kepala, lalu berlari ke penumpang lainnya, Ismail. Pelaku mengayunkan parang ke tubuh korban secara membabi buta hingga tewas di tempat.

Pelaku kemudian berlari ke belakang tempat tidur. Penumpang lainnya, Syamsudin, tumbang akibat tebasan parang di tangan dan telinga. Pelaku lalu berlari keluar serta mengacungkan senjata tajam yang dibawanya ke penumpang lain, hingga akhirnya pelaku diringkus dan diamuk massa hingga tewas.

Mengenai senjata tajam yang dibawa pelaku sampai di atas kapal, menurut Bayu, akibat di Pelabuhan Kupang masih bertipe C yang tidak memiliki fasilitas X-ray untuk mengidentifikasi barang bawaan penumpang.



Pos terkait