PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) terus menargetkan pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Bahkan untuk tahun 2021 ini, pemerintah tetap menjalankan pembangunan sebanyak 750 unit rumah layak huni yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Program tersebut pun tetap dijalankan, sekalipun pada saat yang bersamaan anggaran pemerintah difokuskan untuk penanganan dampak-dampak pandemi Covid-19.
“Pemerintah provinsi terus berkoordinasi intensif dengan pusat terkait penyediaan rumah yang layak huni untuk memastikan masyarakat Kalteng dapat menikmati kehidupan yang layak,” kata Gubernur Sugianto Sabran, kemarin.
Pemerintah provinsi mengklaim persentase rumah layak humi di Kalteng terus mengalami peningkatan seiring dengan pelaksanaan program di bidang kesejahteraan masyarakat terbut. Hal tersebut dapat dilihat dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), yang menunjukan persentasen peningkatan rumah layak huni di Kalteng tiap tahun.
Disebutkan, pada 2017 rumah layak huni meningkat 42,17 persen, kemudian pada 2018 kembali meningkat ke angka 43,79 persen, dan pada 2019 meningkat lagi menjadi 47,90 persen, hingga pada 2020 lalu tercatat peningkatannya mencapai 51,97 persen.
“Angka ini akan terus meningkat mengingat perhatian pemerintah dalam hal peningkatan dan pemerataan pembangunan di Kalteng,” ucapnya.
Selain pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, program perumahan pemerintah juga diperuntukan bagi veteran pejuang dan janda pejuang yang belum memiliki tempat tinggal yang layak huni.
Terkait program tersebut, pemerintah telah melaksankan kegiatan rehab rumah sebanyak 70 unit, dengan rincian 56 orang veteran perjuangan dan janda pejuang sebanyak 14 orang, dengan total anggaran sebesar Rp. 1,6 miliar.
“Veteran pejuang telah mengorbankan harta bahkan nyawa, inilah kewajiban kita sebagai penerus memberikan apresiasi kepada mereka dengan memberikan kehidupan yang layak,” pungkasnya. (sho/gus)