Warga Khawatir Jalan Iskandar Rusak setelah Pelabuhan Operasional

jalan iskandar 29 rusak
DIKHAWATIRKAN KIAN RUSAK: Jalan Iskandar 29 yang masih berupa semenisasi dan mulai rusak di beberapa titik. (Istimewa)

Warga yang tinggal di sekitar Jalan Iskandar 29 Sampit dilanda kekhawatiran. Mereka khawatir akses jalan yang biasa mereka lintasi rusak akibat dilewati angkutan berat, dampak operasionalnya pelabuhan milik warga di wilayah itu.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Kabar pelabuhan yang akan kembali beroperasi langsung menyebar dengan cepat di kalangan warga Jalan Iskandar 29. Sudah dua tahun ini pelabuhan tersebut tak operasional. Jalan di lingkungan mereka tak lagi dilintasi angkutan berat setelah dilakukan semenisasi oleh Pemkab Kotim.

Merebaknya kabar akan operasionalnya pelabuhan membuat warga kasak-kusuk. Khawatir angkutan berat sering melintas dan merusak jalan di lingkungan mereka.

”Kami warga sini bukan keberatan pelabuhan itu beroperasi. Silakan saja, tetapi kendaraan angkutan berat jangan lewat Jalan Iskandar 29,” kata Anang Syarifudin, warga Jalan Juanda yang tak jauh dari Jalan Iskandar 29.

Baca Juga :  Disdukcapil Kotim Terkendala Sinkronkan 30 Ribu Data

Warga setempat khawatir apabila pelabuhan itu kembali beroperasi, aktivitas bongkar muat angkutan bahan pokok, pupuk, dan lainnya melewati Jalan Iskandar 29. Jalan itu lokasinya persis berhadapan dengan pelabuhan warga.

”Kalau sampai angkutan berat seperti pupuk dan sembako lewat Jalan Iskandar 29 ini yang kami keberatan. Selain menimbulkan debu, jalan bisa cepat rusak. Apalagi jalan ini tidak ada kerangka besinya. Hanya disemenisasi dua tahun lalu. Sekarang saja sudah ada beberapa titik jalan yang berlubang,” katanya.

Jalan Iskandar 29 memiliki panjang 220 meter dan lebar 4 meter, Masuk wilayah RT 11 RW 3, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan MB Ketapang, Kotim. Jalan ini menghubungkan akses utama menuju SDN 2 Ketapang, Puskesmas Pembantu (Pustu) Ketapang, dan Masjid Nur Ketapang.

”Warga tiap hari mengantar jemput anak sekolah, jalan menuju ke pasar, menuju pustu dan jemaah masjid. Termasuk saya setiap hari lewat Jalan Iskandar 29,” kata pria berusia 57 tahun ini.

Terkait keberatan warga terhadap rencana kembali operasionalnya pelabuhan, tokoh masyarakat setempat telah dipertemukan untuk mediasi.



Pos terkait