Warga Kumai Diserang Buaya

ilustrasi buaya
Ilustrasi

PANGKALAN BUN – Seorang warga Kumai diserang buaya saat mencari ikan di salah satu anak sungai Kumai, Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat. Akibat kejadian itu, Diaz yang merupakan anggota Komunitas Pecinta Reptil Kumai (Koper) harus mendapat 13 jahitan di kaki kanannya.

Peristiwa tersebut bermula saat Diaz bersama beberapa temannya sedang mencari ikan di sebuah parit galian ekscavator tidak jauh dari Sungai Kumai. Saat itu ia melihat salah satu buaya yang sering terpantau sedang berjemur di tepi dermaga Pertamina Sungai Kumai.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Ia kemudian mencebur ke dalam kanal galian eksavator tersebut dan berusaha menangkapnya, namun sebelum itu ia mencoba bermain-main terlebih dahulu dan ketika ia berusaha menggapai ekor buaya tersebut, tanpa sengaja kakinya menyepak kepala buaya tersebut.

Tanpa ampun buaya sepanjang dua meter itu langsung menyerang kakinya. Diaz yang merasa dalam bahaya langsung naik ke atas dan buaya tersebut langsung melarikan diri.

Baca Juga :  Toko Ritel Belum Gabung Aprindo, Warga Lamandau Belum Bisa Nikmati Minyak Goreng Murah

Mengingat darah terus keluar dari luka robek di kakinya, ia dibawa ke Puskesmas       Kumai dan dilakukan penanganan dengan 13 jahitan. “Saya tidak menyangka buaya itu akan menyerang, saya sempat bermain dan air di lokasi tersebut keruh, namun ketika saya berjalan perlahan mendekati ekornya kaki saya terdepak kepalanya dan langsung menyambar,” terangnya.

Mengingat darah terus keluar dari luka robek di kakinya, ia dibawa ke Puskesmas       Kumai dan dilakukan penanganan dengan 13 jahitan. “Saya tidak menyangka buaya itu akan menyerang, saya sempat bermain dan air di lokasi tersebut keruh, namun ketika saya berjalan perlahan mendekati ekornya kaki saya terdepak kepalanya dan langsung menyambar,” terangnya.

Kendati mengalami serangan buaya, Diaz mengaku tidak kapok dan menunggu lukanya sembuh ia akan kembali mencari buaya tersebut.

Kendati demikian ia harus lebih berhati-hati dan tidak takabur terhadap binatang buas terlebih saat di dalam air yang merupakan tempat hidupnya. “Mungkin saya takabur, kedepannya akan lebih berhati-hati dan ini pengalaman yang berharga buat saya,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *