Ada Apa Ini? Warga Pangkalan Bun Resah dengan Ulah Pengamen

Sering Berkelahi, Mabuk Lem, dan Pesta Miras, Masyarakat Akhirnya Bertindak

pengamen
DITERTIBKAN: Aparat Polsek Arsel mengamankan sejumlah pengamen di sebuah barak di RT 06, Jalan Berunai, Kelurahan Baru, Kobar, Minggu (17/3/2024). (ISTIMEWA/WARGA)

Aktivitas gelandangan dan pengemis di Pangkalan Bun, membuat warga resah. Puncaknya, warga mendatangi lokasi mereka tinggal dan diserahkan pada pihak berwajib.

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Warga RT 06 Jalan Berunai, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bertindak sendiri dengan meringkus sepuluh anak yang sehari-harinya menjadi pengamen, Minggu (17/3/2024).

Dari sepuluh anak tersebut, dua di antaranya terlibat perkelahian sesama pengamen. Berawal dari pertengkaran tentang masalah pribadi, yang akhirnya melebar yang berujung perkelahian, dan warga melihat keduanya saling pukul.

Keberadaan pengamen yang tinggal di sebuah barak sewaan itu pun membuat warga resah. Selain berkelahi, warga sering melihat mereka mabuk lem dan pesta minuman keras.

Anggota Polsek Arut Selatan yang dihubungi warga segera mendatangi lokasi dan membawa sepuluh anak tersebut ke Mapolsek Arut Selatan.

Baca Juga :  Ateng Jadi Pesakitan Setelah Aniaya Pacar

”Sepuluh anak yang diamankan dan dua di antaranya terlibat perkelahian. Semua yang diamankan usianya masih anak-anak,” kata Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman melalui Kapolsek Arsel AKP Saifullah.

Petugas datang awalnya  dari keresahan warga yang melaporkan gangguan Kamtibmas sekira jam 17.00 wib di Jalan Berunai RT 06, Kelurahan Baru, Di lokasi itu diketahui ada sepuluh anak yang tinggal di kos dan tidak mempunyai identitas lengkap.

Menutur Saifullah, sepuluh anak-anak yang sehari hari mengamen itu berasal dari luar kota. Dua orang sempat berselisih paham, sehingga terjadi perkelahian, namun sudah berdamai. Selanjutnya, sepuluh anak tersebut akan dikembalikan ke Palangka Raya.

Dia menambahkan, pernah merazia pengamen tersebut dan dibina, namun belakangan kembali lagi ke jalan. “Kami pulangkan agar mereka tidak kembali ke Pangkalan Bun,” katanya. (***/gus)



Pos terkait