Arut Utara Kebanjiran Lagi

Sudah Tujuh Kali Dalam Setahun Ini

banjir aruta 1
BANJIR ARUTA: Kondisi banjir di Desa Kerabu, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (10/12) (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali diterjang banjir luapan Sungai Arut. Banjir ini telah berlangsung beberapa hari terakhir.

Informasi dihimpun, sejauh ini banjir telah merendam 5 desa dan satu kelurahan di kecamatan setempat dan dua desa terujung air berangsur-angsur surut.

Bacaan Lainnya
Gowes

Kapolsek Arut Utara, Ipda Agung Sugiarto mengatakan, semula banjir merendam Desa Sungai Dau dan Desa Sambi, saat kedua desa itu air berangsur surut, air turun dan merendam Desa Gandis, Kerabu, Suka Ramai, dan Kelurahan Pangkut.

“Untuk titik terparah di Desa Kerabu, karena air sudah merendam rumah warga untuk desa lain banjir hanya sebatas badan jalan,” ungkapnya, Sabtu (10/12).

Guna mengantisipasi semakin meningginya debit air, Polsek Aruta sudah menyiapkan lokasi pengungsian, yang berada di aula desa dan kantor kelurahan.

Namun untuk dapur umum belum ada rencana untuk mendirikan, karena warga masih bertahan di rumah masing-masing, dan seperti banjir sebelumnya warga membuat panggung di rumah untuk menempatkan barang-barang dan tempat tidur keluarganya.

Baca Juga :  Misi Kemanusiaan di Tengah Bencana Melanda Palangka Raya

Kemudian kata dia, untuk di Kecamatan Arut Utara dalam lima tahun terakhir potensi musibah banjir di Kecamatan Arut Utara semakin tinggi, bahkan dalam tahun 2022 saja sudah terjadi 7 kali musibah banjir.

Menurutnya, faktor lain selain intensitas hujan, juga lantaran terjadi pendangkalan sungai, deforestasi, dengan kondisi tersebut wilayah Aruta menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

“Belum ada solusi jangka pendek maupun jangka panjang yang ditawarkan pemerintah daerah, upaya penanganan baru sebatas distribusi sembako, dapur umum dan penempatan pengungsian,” imbuhnya.

Ia menawarkan tiga solusi kepada pemda untuk penanganan banjir. Pertama, dengan cara melakukan reboisasi secara massal melibatkan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat merasa ikut memiliki.

Kemudian tindaklanjutnya untuk program jangka pendek Polsek Aruta akan bekerja sama dengan pemdes yang memiliki tanah yang tidak dipakai untuk digunakan sebagai penanaman pohon untuk penghijauan.



Pos terkait