AWAS JEMURAN!!! Potensi Hujan Masih Tinggi di Kotim

cuaca
Ilustrasi. (net)

”Dari data grafik garis trend nya (warna hijau) menunjukkan ada potensi meningkat,” katanya.

Kendati demikian, Rahmat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih berpotensi terjadi hingga Oktober 2021. “Agustus ini diprediksi mengalami puncak musim kemarau. Jadi, jumlah titik panas berpotensi meningkat,” tambahnya.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Lebih lanjut diuraikan, berdasarkan data grafik BMKG menunjukkan, jumlah hotspot di Januari sebanyak 8 titik, Februari 20 titik, Maret 12 titik, April 29 titik, Mei 18 titik, Juni 10 titik, Juli 41 titik, Agustus 6 titik panas.

“Dilihat dari data grafik BMKG, peningkatan hotspot terjadi pada April dan Juli, ketika itu intensitas curah hujan menurun. Jadi, semakin tinggi curah hujan maka semkin sedikit jumlah hotspot yang terdeteksi,” jelasnya.

Rahmat menambahkan,  intensitas curah hujan yang terjadi pada Agustus tidak berpotensi mengakibatkan banjir.

Baca Juga :  Melihat Cara Kerja Alat Pengukur Kualitas Udara di DLH Kotim

”Belum ada potensi banjir, karena dilihat dari curah hujan yang terjadi rata-rata masih normal. Namun, ini tergantung durasi hujannya, diharapkan hujan ini tidak sampai menimbulkan banjir, tetapi membantu mencegah potensi karhutla,” pungkasnya.

Sementara itu per hari kemarin, titik panas atau hotspot di Kotim nihil. Hal ini berdasarkan peta sebaran titik panas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H. Asan Sampit 14 Agustus 2021.

Disampaikannya menurut peta sebaran tersebut BMKG hanya mendeteksi titik panas di Kabupaten Seruyan, sebanyak satu titik panas. (yn/hgn/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *