Musim Kemarau di Kotim Kian Dekat, Kebakaran Lahan Mulai Melanda, Sumber Air Pemadaman Minim

Karhutla Sampit
PENANGANAN: Tim BPBD Kotim menangani kebakaran lahan di Jalan Pramuka, Selasa (6/5).IST/RADAR SAMPIT

Kekhawatiran Bupati Kotim Halikinnor terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran lahan saat musim kemarau benar-benar terjadi. Bahkan, musim kemarau yang diprediksi Juli mendatang, terjadi dua bulan lebih cepat.

HENY PUSNITA, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Hujan yang nyaris jarang turun dalam beberapa pekan ini, membuat suhu udara hampir setiap hari di Sampit selalu panas. Hal itu juga membuat rumput ilalang dan semak belukar mudah terbakar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim melaporkan telah terjadinya kebakaran lahan di Jalan Pramuka, Perumahan Graha Pramuka, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang.

”Setelah menerima laporan, pemadaman kebakaran mulai dilakukan 09.47 WIB dengan menurunkan 10 personel dan mengerahkan dua unit mobil Tangki, 6 roll selang, dan 1 nozel ke titik lokasi kejadian,” kata Multazam, Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Selasa (6/5).

Baca Juga :  Mendengar Arahan Bupati Kotim Halikinnor soal Anggaran

Lahan semak belukar yang terbakar berukuran 0,37 hektare. Hal ini cukup menyulitkan proses pemadaman api, dikarenakan tidak ada sumber.

”Tidak ada sumber air di sekitar lokasi. Bersyukur cuaca mendung dan angin tidak terlalu kencang, sehingga proses pemadaman api selesai jam 10.40 WIB,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor meminta seluruh SOPD terkait agar meningkatkan kesiagaan menghadapi musim kemarau.

”Berdasarkan informasi ramalan cuaca yang saya terima, musim kemarau akan terjadi Juli mendatang. Saya minta semua SOPD terkait meningkatkan kesiagaan, mulai dari kesiapan personel dan peralatan. Apabila ada peralatan yang kurang segera dipenuhi, diusulkan di anggaran perubahan,” ujar Halikinnor, Jumat (2/5) lalu.

Halikinnor mengatakan, perubahan musim hujan ke musim kemarau harus menjadi perhatian bersama.

”Musim kemarau ini sangat rawan menyebabkan kebakaran lahan. Masyarakat harus sering-sering kita ingatkan agar jangan memicu kebakaran. Hindari menggarap lahan dengan cara membakar dan tidak membakar sampah dengan cara membakar yang dapat menimbulkan asap yang mengganggu pernapasan,” tandasnya. (***/ign)



Pos terkait