Bahas soal Pacaran hingga Kucing

Bahas soal Pacaran
Tanya jawab secara langsung bersama Radar Sampit, Ustaz Syarifuddin dan Netizen

Acara menunggu waktu berbuka puasa yang disiarkan secara langsung di akun Instagram Radar Sampit, Rabu (21/4), nampak berbeda. Acara yang biasanya berlangsung selama 30 menit mulai pukul 17.00 WIB ini, kali ini dimajukan 15 menit lebih awal. Pemandu acara juga berganti, yakni Agus Jaka Purnama, Redaktur Radar Sampit.

Seperti biasa, berbagai pertanyaan seputar puasa Ramadan dilontarkan netizen. Di antaranya, apakah mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan berburu dan memancing dapat membatalkan puasa? Apakah boleh membunuh binatang di saat puasa?

Menjawab itu, Syarifuddin mengatakan, kegiatan berburu binatang tidak membatalkan puasa. Namun, hal itu tidak boleh dilakukan bagi yang sedang berpakaian ihram.

”Jadi, bagi yang berburu atau memancing tidak mengapa. Itu tidak membatalkan puasa. Kalau misalkan memancing lalu ikannya dibunuh dan mati membatalkan puasa, kasihan nelayan dan pedagang di pasar. Berarti batal semua puasanya,” ujarnya sambil tersenyum.

Kendati demikian, Syarifuddin menekankan agar sebaiknya tidak membunuh atau menzalimi binatang yang tidak membawa manfaat.

”Kita harus menjaga dan mengendalikan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang sia-sia. Jangan menyakiti makhluk atau binatang, kalau itu tidak merugikan kita, tidak mengganggu kita, tidak membahayakan kita. Kenapa harus dibunuh?” jelasnya.

Baca Juga :  Ini Catatan Gubernur Kalteng Jelang Tutup Tahun

Netizen lainnya menanyakan, apakah pasangan suami istri boleh memeluk dan berciuman saat berpuasa? Syarifuddin mengatakan, berpelukan mencium tangan, pipi, dan kening tidak membatalkan puasa.

”Yang membatalkan puasa itu apabila sudah bermain pada area dada sampai bagian organ tubuh terbawah, karena ini dikhawatirkan bisa menimbulkan berahi yang bisa membatalkan puasa,” ujarnya.

Ada pula yang menanyakan, apakah meluapkan amarah dengan kucing membatalkan puasa? Menurut Syarifuddin, selama berpuasa, bahkan dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah menganjurkan untuk mengendalikan amarah.

”Selama berpuasa kita harus mengendalikan amarah dan hawa nafsu. Ada nafsu amarah, nafsu syahwat dan nafsu konsumtif. Misalkan, dia marah tidak terkendali, puasanya tidak batal, tetapi menimbulkan dosa. Apalagi sampai menyakiti kucing,” tegasnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *