Bara Dendam di Balik Pembunuhan Kakek Pensiunan PNS di Kalteng

Pelaku Cemburu Kekasih Sesama Jenisnya Pacaran dengan Korban

screenshot (2)
LGBT KEJAM: Tiga terduga pelaku pembunuhan terhadap Lodoy Tamus saat akan mengikuti rilis pers yang digelar Polda Kalteng, Selasa (20/6/2023). (Dodi/Radar Sampit)

Agar korban bersedia ikut, Herlina beralasan mereka akan pergi menghadiri acara pernikahan keluarga di Desa Timpah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas. Tanpa curiga korban menuruti ajakan pelaku.

Mobil lalu melaju menuju arah Desa Timpah. Setelah melewati Jembatan Kahayan, mereka sempat berhenti dan minuman beralkohol empat botol. Miras itu diminum dalam perjalanan. Mereka sempat berhenti di sebuah warung untuk buang air kecil. Sopir lalu berganti dari Triwati ke Herlina.

Bacaan Lainnya

Ketika mobil yang membawa empat orang itu melintasi simpang lima Timpah Pujon, arah Buntok, eksekusi langsung dilakukan. Mustika mencekik korban sekuat tenaga dengan tali nilon biru, sementara Triwati memegang tangan Lodoy sambil memukul dadanya lima kali menggunakan palu.

Korban yang tak sempat melakukan perlawanan langsung tewas di mobil. Setelah eksekusi, mereka tetap melanjutkan perjalanan ke arah Buntok, lalu kembali menuju Pujon sebanyak tiga kali.

Sekitar pukul 23.00 WIB, monil berhenti di dekat gorong- gorong aliran Sungai Luhing, Desa Kayu Bulan. Mayat korban dibuang di sungai tersebut dengan tangan dan kaki yang diiikat Herlina. Agar tubuh korban tak muncul, diberi pemberat batu. Ketiganya kemudian kembali ke Palangka Raya.

Baca Juga :  Ratusan Napi Dipindah ke Lapas Palangka Raya

Selain menghabisi korban, para pelaku juga merampas hartanya, berupa uang sebesar Rp3 juga, kalung, dan cincin emas. Perhiasan tersebut dijual dengan harga total Rp45 juta. Hasil rampasan itu lalu dibagi bertiga. Masing-masing mendapat Rp800 ribu dari uang tunai korban dan Rp15 juta dari penjualan perhiasan.

Kejahatan ketiganya terbongkar setelah jenazah korban ditemukan pada Senin, 12 Juni 2023, oleh warga setempat. Polisi langsung melakukan penyelidikan mendalam hingga meringkus terduga pelaku di Palangka Raya tanpa perlawanan.

”Otak kasus ini adalah Herlina. Dia cemburu karena pacar sesama jenisnya berhubungan dengan korban dan dendam. Kemudian merencanakan pembunuhan tersebut dengan mengajak Triwati dan Mustika,” kata Faisal.

Menurut Faisal, rencana pembunuhan tersebut disusun rapi tiga tersangka. Perannya pun telah ditentukan. Mereka memanfaatkan sifat korban yang senang mendatangi keramaian. Pancingan korban dengan menyebut akan mendatangi acara pernikahan, langsung disetujui korban.



Pos terkait