Begini Kondisi Ketenagakerjaan di Kalteng

Pengangguran Didominasi Kaum Perempuan

BPS Kalteng,Ketenagakerjaan
PAPARAN: Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro, melalui Statisi Ahli Madya Ambar Dwi Santoso menyampaikan rilis terkait keadaan ketenagakerjaan di Kalteng, baru-baru tadi.(dodi/radarpalangka)

Ambar melanjutkan, TPT juga merefleksikan kemampuan pasar kerja yang belum bisa menciptakan pekerjaan bagi mereka yang ingin bekerja namun tidak mendapatkannya. TPT hasil Sakernas Agustus 2022 adalah sebesar 4,26 persen.

“Hal ini berarti dari setiap 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar empat sampai lima orang yang menganggur. Dibandingkan kondisi Agustus 2021, TPT Kalteng mengalami penurunan sebesar 0,27 persen poin atau sebanyak 4,04 ribu orang,” jelasnya di ruang Vicon BPS Kalteng, Jalan Piere Tendean Kota Palangka Raya, Senin (7/11).

Bacaan Lainnya

Ambar kembali menguraikan,  pada Agustus 2022, TPT laki laki adalah sebesar 3,95 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan yang sebesar 4,86 persen. TPT laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,45 persen poin dibandingkan dengan keadaan Agustus 2021. Sebaliknya, TPT perempuan naik 0,10 persen poin dibandingkan periode yang sama.

Baca Juga :  Asisten SDM Polri Resmikan Masjid Natabel Jannah

“Pada Agustus 2022, dimana berdasarkan diferensiasi gender,tingkat pengangguran lebih didominasi oleh kaum perempuan ketimbang kaum laki-laki,” tegasnya.

Dia menjelaskan melalui contoh penghitungan TPT; misalnya ada 100 orang perempuan melamar suatu pekerjaan, kemudian diterima hanya 98 orang saja, jadi Tingkat Pengangguran Terbuka perempuan menjadi 2 persen. Sementara, 500 orang laki-laki melamar suatu pekerjaan, kemudian diterima hanya 498 orang saja, jadi Tingkat Pengangguran Terbuka laki-laki menjadi 0,4 persen.

Dikatakan Ambar, penghitungan TPT berbeda, karena harus dilihat sebagai angka relatif. Maksudnya, bukan dilihat dari jumlah orang yang menganggur berdasarkan jumlah person/orangnya, akan tetapi dilihat dari persentasenya.”Maksudnya, yang dilihat itu dari total pelamar terhadap jumlah yang tidak diterima pada suatu lowongan pekerjaan.“Semoga saja cara penghitungan ini bisa dipahami,” terangnya.

Perempuan Banyak Bekerja di Sektor Informal

Sementara itu alasan lain, terkait angka pengangguran lebih didominasi oleh kaum perempuan, yakni lapangan pekerjaan sektor formal di wilayah perkotaan yang tersedia memiliki kecenderungan lebih terbuka untuk kaum laki-laki. Seperti di sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan perikanan.



Pos terkait