NANGA BULIK – Ratusan warga di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, rela antre di bawah terik matahari demi minyak goreng murah di Lapangan Kartawana Kelurahan, Sabtu (9/4). Mereka dengan sabar menunggu berjam-jam agar dapat membeli minyak goreng curah dengan harga Rp 11.500 per liter. Harga itu dinilai sangat murah di tengah lonjakan harga migor kemasan yang mencapai Rp 25.000 per liter.
Ketua PKK Kabupaten Lamandau Rusdianti Hendra Lesmana memantau langsung kegiatan pasar murah minyak yang merupakan bantuan dari perusahaan di Kalimantan Tengah ini.
”Dengan minyak goreng murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dapur dan usaha mikro di Kabupaten Lamandau. Semoga ini bisa terus berkelanjutan,” ujarnya.
Kurang lebih 1.400 liter minyak goreng curah didistribusikan ke tengah masyarakat selama dua hari. Selain di Kelurahan Nanga Bulik, peruntukan minyak goreng murah juga untuk masyarakat sekitar, seperti dari Desa Batu Hambawang, Desa Batu Kotam, Desa Arga Mulya, Desa Sungai Mentawa, Desa Guci, Desa Perigi Raya hingga Delang.
”Untuk desa-desa tersebut pembelian dikoordinir oleh kepala desa masing-masing,” katanya.
Pasar murah minyak goreng diadakan karena harga minyak goreng di pasaran masih sangat tinggi. Hal itu membuat masyarakat berbondong-bondong mengantre minyak goreng tersebut dengan persyaratan membawa KTP, membawa galon, uang tunai, dan maksimal pembelian hanya lima liter minyak goreng per KTP.
”Sebenarnya jika mengikuti harga keekonomian, harga minyak curah itu Rp14 ribu per liter. Namun, demi membantu masyarakat, kami menggunakan harga yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik,” ungkapnya.
Salah satu warga yang mendapatkan minyak goreng murah mengaku sangat berterima kasih. Mereka merasa terbantu dan dapat mengurangi beban pengeluaran untuk membeli minyak goreng yang kini harganya melambung tinggi.
”Kalau bisa ada kuota khusus untuk kami pedagang kecil, pedagang gorengan. Semoga bisa rutin ada penjualan minyak murah setiap bulan,” harapnya. (mex/sla/ign)