Belum Puncak Musim Hujan, Sampit Sudah Dikepung Banjir

jalan di panjaitan
TERGENANG : Sejumlah titik jalan di Kota Sampit yang tergenang banjir usai hujan deras melanda hingga belasan jam, Senin (4/12/2023). (HENY/RADAR SAMPIT)

Salah satu warga Baamang, Hadi, mengatakan bahwa rumahnya terendam air hingga  30 centimeter. Dia tidak mengira air hujan bisa masuk rumah, padahal drainase sudah dibersihkan dan dinormalisasi. ”Banjir masuk dalam rumah sampai ke ruang tamu, kursinya basah semua,’kata Hadi.

Sementara itu Mulyono terpaksa mendorong kendaraan karena mogok saat menerjang banjir di Jalan Suprapto Selatan. Motornya mogok lantaran busi terendam air. “Businya terkena air, jadi mogok,” ucapnya sambil mendorong motor di tengah-tengah banjir.

Bacaan Lainnya

Mulyono pun berniat mencari bengkel terdekat agar kuda besinya bisa dinyalakan kembali. Sedangkan Kurniawati, warga Jalan Kopi Selatan, mengaku rumahnya mulai kemasukan air pada pukul 02.00 WIB dini hari. Hujan deras dan air pasang membuat seluruh bagian rumahnya banjir hampir selutut orang dewasa. “Tadi malam hujan lebat dan air pasang. Air mulai naik sekitar jam 2 tengah malam. Mudah-mudahan nanti malam tidak hujan lagi, soalnya dulu pernah juga sampai atas lutut banjirnya,” ucapnya.

Baca Juga :  Siap Mendaftar, Partai Politik di Kotim Waspadai Politisi Dua Kaki

Kondisi ini menyebabkan aktivitasnya terganggu. Kurniawati yang memiliki anak usia sekolah merasa kesulitan dengan kondisi rumahnya yang terendam. Untuk sementara Kurniawati beserta keluarganya mengungsi ke musala terdekat. “Sementara tidur di musala, karena aktivitas sehari-hari sulit. Anak-anak juga sekolah, masak juga bagaimana dapur banjir,” sebutnya.

Banjir yang menghambat aktivitas sehari-hari juga dialami oleh Susanto, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Tempat usahanya terpaksa tutup karena ruas jalan menuju tempat usahanya terendam banjir. “Tutup dulu sementara, kalau warungnya sih tidak banjir, cuman jalannya ini banjir, yang beli juga biasanya sepi kalau banjir seperti ini,” tandasnya.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kotim Kaspulzen Heriyanto mengatakan upaya pengendalian banjir sudah dilakukan dengan melakukan normalisasi saluran drainase di Sei Baamang yang berada dipusat kota.

“Sudah sebulan lebih pekerjaan normalisasi dikerjakan di Sei Baamang kurang lebih sepanjang 2 km yang sudah dikeruk dan dibersihkan. Pekerjaan masih terus berlanjut sampai ke saluran air dekat Puskesmas Baamang II. Pekerjaan normalisasi menggunakan alat berat ekskavator amphibi yang multi fungsi dapat digunakan di darat dan di air,” kata Kaspulzen Heriyanto.



Pos terkait