”Tahun 2022 ada anggaran sekitar Rp300 juta untuk appraisal, tapi saat dilelang gagal dan akhirnya ditunjuklah aprraisal lokal. Sampai hari ini hasil taksiran appraisal itu tidak digunakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kotim Johny Tangkere mengatakan, akan menggali informasi dari para mantan kepala dinas terkait untuk mempercepat solusi pemanfaatan bangunan Pasar Mangkikit. Termasuk benang kusut untuk mengurai masalahnya.
”Dalam waktu dekat saya akan menemui Pak Zulhaidir, mantan kepala dinas sebelumnya untuk mempelajari berkas dan permasalahannya. Saya juga akan berdiskusi dengan mantan kepala dinas lainnya dan berkomunikasi dengan PT Heral Eranio Jaya (HEJ) selaku pengembangnya agar semua informasi terang benderang,” kata Johny. (ang/ign)