Dewa Mabuk Tak Peduli Higienitas Produksi Miras, Ada juga yang Mulai Pikir-Pikir Tobat

minuman keras
ILUSTRASI.(Jawapos)

SAMPIT – Gencarnya penertiban minuman keras yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) bersama sejumlah aparat terkait, membuat para pemabuk di Kota Sampit ”tiarap”. Beberapa di antara mereka mengurangi kebiasaan buruknya karena beberapa tempat untuk membeli miras mulai mengurangi transaksi.

”Biasanya saya dan teman-teman membeli miras secara terang-terangan di Jalan S Parman, Hasan Mansyur, atau dekan stadion (29 November Sampit). Tapi, sejak gencarnya razia, mulai tak biasa minum lagi,” kata seorang penikmat miras di Kota Sampit yang meminta namanya tak disebutkan, Rabu (5/5).

Bacaan Lainnya

Pemuda yang kerap menikmati miras jenis arak ini menuturkan, penertiban tempat penjualan miras dan pabriknya membuat para pedagang minuman haram itu mulai mengurangi operasional. Pedagang miras khawatir mereka digerebek petugas saat melayani pembeli.

Menurutnya, perang memberantas miras yang dikobarkan Pemkab Kotim bisa efektif apabila dilakukan secara konsisten dan para pebisnisnya dipenjara dalam waktu lama. Meski demikian, hal itu belum tentu bisa memberantas miras sepenuhnya. Pasalnya, penjualan bisa dilakukan sembunyi-sembunyi seperti layaknya narkoba.

Baca Juga :  Ini Dugaan Sementara Penyebab Munculnya Api di Toko Dekat PPM

Terkait terbongkarnya proses pembuatan arak di Kota Sampit yang jauh dari higienis dan berbahaya bagi kesehatan, dia mengatakan, hal itu tak jadi masalah bagi para peminumnya. Pasalnya, miras yang mereka beli dalam kondisi sudah bersih.

”Kalau kami membeli sudah dalam kemasan botol air mineral tanggung. Airnya bersih seperti air putih,” kata DT, konsumen arak lainnya kepada Radar Sampit.

DT menuturkan, pihaknya tak menyoal masalah higienis atau tidak saat arak dibuat. Baginya, arak itu merupakan hasil fermentasi dan penyulingan. “Air arak itu kan hasil penyulingan dari bahan yang sudah difermentasi. Jadi, kami kira bersih saja,” ujarnya.

”Logika saya, arak itu sudah steril. Tidak ada bakteri karena itu ada alkoholnya. Makanya saya tidak masalah bahannya dari apa, yang jelas arak selama ini diminum dengan campuran minuman berenergi (dioplos, Red),” tambahnya lagi.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *